Rabu, 12 Agustus 2009

Tips Membangun Lapangan Futsal




Belakangan ini areal terbuka di kota bandung memang kian sulit ditemui. Untungnya sejumlah lapangan dan pembangunan sarana olahraga atau pemeliharaan fasilitas olahraga sepakbola masih ada dan tidak terkena gusur, meskipun jumlahnya tidak banyak. Lapangan sasana budaya ganesha (sabuga) di lebak siliwangi, jalan taman sari salah satu contoh pembangunan fasilitas olahraga dan pemeliharaan sarana olahraga. Setiap sabtu dan minggu area milik institut teknologi bandung (itb) ini selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang yang berniat olahraga, sambil juga mencari menu sarapan pagi. Tak hanya mahasiswa, namun juga masyarakat semua lapisan usia.

Ketika saya datang ke tempat tersebut hari minggu (11/11) kemarin, hampir setiap sudut – kecuali pembangunan sarana olahraga atau pemeliharaan fasilitas olahraga sepakbola – dipenuhi orang-orang yang berolahraga. Ada yang berlari mengelilingi lintasan atletik, ada juga yang mengikuti senam aerobik. Tampak pula bocah-bocah yang asyik bermain bola di belakang areal gawang sebelah timur. Antrian sejumlah orang tanpa alas kaki juga terlihat di lintasan berbatu yang didesain menjadi semacam alat pijat refleksi. Di area sebelah pembangunan sarana olahraga dan pemeliharaan sarana olahraga lapangan utama ada juga lapangan basket dan lapangan tenis.

Lapangan sabuga memang cocok digunakan untuk berolahraga pagi hari. Lokasinya yang berada di kawasan bandung utara membuat tempat ini masih memiliki kesejukan. Pepohonan dan hutan kecil yang berada di sekelilingnya turut menyumbang suplai udara yang segar. Meskipun kerimbunan pepohonan dan pemeliharaan sarana olahraga di daerah tersebut sudah jauh berkurang dibanding dulu.

Anda pun jangan khawatir jika belum sempat makan dari rumah. Di koridor dekat pintu masuk pemeliharaan bangunan atau pembangunan fasilitas olahraga atau sekitar tempat parkir sepeda motor sejumlah pedagang makanan dan minuman yang dikoordinir secara khusus bisa menjadi tempat singgah sejenak untuk sarapan pagi. Ada bubur ayam, nasi kuning, lontong kari, baso tahu, kupat tahu, dsb. Harganya pun terjangkau. Untuk bubur ayam komplit (dilengkapi daging ayam, ati ampela, dan telur ayam) misalnya, anda cukup merogoh kocek sebesar 5000 rupiah.

Harga tiket masuk ke area pemeliharaan bangunan atau pembangunan fasilitas olahraga ini sangat murah, yakni hanya 1000 rupiah/ orang. Sarana lainnya yang ada di sini adalah toilet, kantin, tempat penitipan barang, dan tempat ganti pakaian. Tempat ini memiliki dua pintu masuk, yakni lewat jalan taman sari dekat kampus itb atau batan. Bisa juga masuk lewat jl. Siliwangi, dekat jembatan sungai cikapundung atau masuk ke pintu gerbang bekas rm babakan siliwangi dan sanggar lukisan.

Berminat mencoba berolahraga ke sabuga? Atau justru lebih berminat mencoba menu sarapannya? Bebas saja, mau dua-duanya juga bisa. Lapangan sabuga di akhir pekan, tempat olahraga dan sarapan.


Dukung kampanye stop dreaming start action sekarang

http://indrakh.wordpress.com

1 komentar:

  1. kirain tips beneran
    ternyata cuma judul doank
    nice strategy lah

    BalasHapus