Kamis, 15 Oktober 2009

Cermati Produk Skin Whitening



Iklan pemutih wajah atau Skin Whitening relatif berusaha membentuk opini bahwa kulit indah adalah yang putih. Krem atau losion skin whitening dengan pemutih seolah menjadi satu-satunya jawaban bagi orang yang ingin memiliki kulit putih.

Beberapa waktu lalu, kantor berita Reuters dan AFP memberitakan, banyak perempuan di Nairobi, Afrika, menderita kerusakan kulit akibat pemakaian skin whitening. Ternyata, mereka memakai skin whitening yang mengandung hidrokuinon dan merkuri dalam konsentrasi tinggi.

Akibatnya, bukan kulit warna putih yang mereka dapatkan, tetapi kulit yang rusak terbakar. Kulit mereka menjadi lebih hitam dari sebelumnya.

skin whitening cream yang dikemas produsen dalam sabun, losion tubuh, pelembab, dan sebagainya hanya berfungsi merawat dan memperindah penampilan. skin whitening cream yang dijual bebas tak bisa berfungsi sebagai terapi seperti obat karena obat hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter.

Hidrokuinon dan merkuri

Saat ini hidrokuinon masih digunakan sebagian produsen skin whitening pemutih karena hidrokuinon mampu mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam. Namun, menurut ahli kosmetik di Rumah Sakit Kramat 128, Jakarta Pusat, dr Lili Legiawati SpKK, penggunaan hidrokuinon dalam kosmetika bebas tak boleh lebih dari 2 persen.

Oochronosis adalah kulit berbintil seperti pasir dan berwarna coklat kebiruan. Penderita oochronosis akan merasa kulit seperti terbakar dan gatal.

Sementara merkuri sudah dilarang Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan dalam kosmetika meski hanya dioleskan.

Produk terdaftar

Menurut Lili, sebaiknya ketika ingin memakai skin whitening pemutih, konsumen memilih produk yang terdaftar. Artinya, produk tersebut telah terbukti aman karena melalui serangkaian tes laboratorium yang telah disyaratkan pemerintah. Produk yang telah terdaftar di BPOM mempunyai kode CD untuk kosmetik dalam negeri dan CL untuk kosmetik buatan luar negeri.

Selain itu, setiap benda yang dijual selalu memiliki masa edar, apalagi obat yang mengandung unsur kimia. Oleh karena itu, ada baiknya konsumen juga memerhatikan tanggal kedaluwarsa produk pemutih atau kosmetik lainnya. Produk yang kedaluwarsa bisa menjadi racun karena sudah terkontaminasi jamur atau bakteri.

Bagi mereka yang tetap ingin memutihkan warna kulitnya, Lili mengingatkan bahwa kulit gelap telah diciptakan Tuhan bagi orang-orang yang tinggal di daerah khatulistiwa. Ini relatif tak terhindarkan karena mereka lebih sering terpajan sinar matahari. Warna gelap pada kulit dihasilkan oleh melanin yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pajanan sinar matahari.

Tanpa melanin dalam tubuh seseorang, maka pembuluh darah akan melebar, terjadi penuaan dini, dan menghilangkan imun, atau bahkan bisa memicu kanker kulit. Sekarang pilihan ada di tangan Anda, ingin memiliki kulit berwarna putih dengan bahan kimia atau menjaga kesehatan kulit dengan menjalankan gaya hidup sehat.

Kebersihan Awal Kecantikan

Kunci agar kulit Anda tampak sehat adalah dengan menjaga kebersihannya. Tanpa kebersihan, segala macam skin whitening krem atau losion dan perawatan yang Anda gunakan tidak akan menunjukkan hasil optimal.

Hal itu terjadi sebab semua skin whitening krem dan perawatan tidak bisa masuk menembus ke dalam kulit karena terhalang oleh kotoran atau kulit mati yang menumpuk.

kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar