Foto prewedding memang
banyak orang yang melakukannya untuk mengisahkan perjalanan cinte sang
pengantin dari awal sampai menuju pernikahan dalam berbagai konsep.
Untuk mendapatkan hasil foto prewedding yang di inginkan simak tips
berikut ini:
1. Tentukan Konsep Album Foto
Maksudnya adalah
mau dijadikan bentuk seperti apa album yang kita inginkan. Contoh-contoh
konsep untuk sebuah album foto di antaranya :
Sekadar kumpulan foto indah dengan lokasi indah (seperti album foto konvensional)
konsep sebuah ceritera sebagaimana skenario film atau sinetron
konsep
kalender yang dapat menggambarkan perubahan suasana dari musim ke musim
konsep komik dengan word balloons berisi kalimat-kalimat lucu konsep
majalah di mana ada halaman muka, pengantar redaksi, halaman isi,
berbagai halaman rubrik dan konsep-konsep lain sesuai imajinasi pasangan
pre-wedding
2. Tentukan Tema Foto
Tema mengacu kepada nuansa (suasana dan setting) yang ingin dimunculkan dari karya foto. Beberapa contoh tema misalnya:
Etnik (Javanese, Minang, Chinese, Arabic, Sundanese),
Kolonial, masa remaja, oriental, horror, wild western (seperti film-film koboi),
Casual,
office environment, futuristik, luar angkasa, gurun pasir, hutan
Amazon, dan sebagainya sesuai imajinasi pasangan pre-wedding.
3. Pilih Kostum dan Lokasi
Pemilihan
tema di atas sangat penting karena akan menentukan langkah selanjutnya
yakni pemilihan kostum dan lokasi pemotretan. Banyak lokasi di Indonesia
tersedia untuk mendukung berbagai tema yang diinginkan. Banyak tempat
di kota-kota besar juga menyediakan jasa penyewaan kostum untuk berbagai
tema tersebut. Jika bingung dengan tema dan daya imajinasi sedang
mentok, tema casual yang ringan bisa dijadikan pilihan terakhir
4. Pilih Fotografer yang Tepat
Ketiga
tips di atas merupakan langkah awal yang sebaiknya dilakukan pasangan
pre-wedding. Langkah selanjutnya adalah memilih fotografer yang cocok
untuk keperluan sesuai tema. Jika tema yang dipilih menuntut banyak
pemotretan di studio dengan menggunakan berbagai efek pencahayaan
buatan, maka fotografer dengan spesialis outdoor kurang dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan. Sebaliknya, jika sesi pemotretan akan banyak
dilakukan di luar ruangan dengan kondisi alam yang mendekati ekstrim
(misal sangat panas, sangat dingin, sangat basah, dll), maka pilihlah
fotografer yang memang tangguh dan handal untuk kondisi-kondisi semacam
itu.
5. Pentingnya pegarah Gaya dalam Pemotretan Prewedding
Dalam
memotret prewed atau Photo Pernikahan, seorang fotografer harus mampu
mengarahkan gaya sang calon pengantin (kalau perlu membawa pengarah
gaya) serta bisa memanfaatkan keindahan tempat pemotretan dengan
maksimal. Namun, kalau tidak waspada, keindahan tempat yang dipakai
justru bisa membawa risiko pada kerusakan alat.
Demikian tipsnya dalam mendapatkan foto prewedding yang terbaik semoga bermanfaat untuk anda, temukan info menarik tentang Photo Pre Wedding
Senin, 13 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar