Kelebihan
dan Kekurangan
Kemasan
Produk Kertas, Plastik, dan Alumunium Foil
Kemasan produk adalah pembungkus
yang melindungi barang atau produk. Tanpa adanya kemasan produk, barang yang akan dijual akan mengalami berbagai
dampak buruk. Misalnya pada makanan, akan terjadi kealotan, timbulnya
kontaminasi, dan lain-lain. Sedangkan produk non makanan bisa menyebabkan
timbulnya debu dan kotoran.
Jika hal-hal tersebut
terjadi tentu konsumen akan mengurungkan niat untuk tidak membeli produk Anda.
Bagaimana tidak? Fisik produk Anda sudah tidak menarik, bahkan bisa menimbulkan
berbagai penyakit. Tentu konsumen akan berpikir dua kali untuk membelinya.
Untuk itu, kemasan produk sangat dipentingan
bagi para produsen dan konsumen.
Menggunakan kemasan produk juga memiliki keuntungan
kok untuk Anda sebagai produsen. Namun perlu digarisbawahi, keuntungan akan
meningkat jika desain kemasan produk
memiliki selera yang bagus. Karena dengan tampilan yang menarik, konsumen akan
lebih penasaran untuk segera membelinya.
Para produsen
mempertimbangkan kemasan produk makanan dari
berbagai sisi, mulai dari warna, bentuk, dan lokasi familiar dalam membeli
sebuah produk. Dahulu fungsi kemasan hanya dijadikan sebagai pelindung untuk
mencegah gangguan apa pun yang terjadi. Semakin berkembangnya zaman, kemasan produk memiliki fungsi sebagai
media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan tersirat, seperti tujuan
produk, manfaat, atau kandungan.
Tujuan utama dari sebuah
kemasan adalah untuk melindungi produk. Untuk itu, Anda harus mengetahui betul
bagaimana cara membuat kemasan produk
yang benar dan tahan akan kemungkinan kerusakan.
Membuat kemasan produk yang benar harus menyesuaikan
dengan jenis barangnya. Jangan salah gunakan kemasan untuk melindungi produk.
Misalnya, Anda produsen handphone namun
memilih kemasan produk dengan jenis
bahan plastik tanpa pelindung kardus. Hal tersebut tentu akan membahayakan
fisik handphone.
Kemudian sesuaikan dengan
besar kemasan. Besar kemasan tentu harus lebih besar sedikit dari bentuk
produk. Intinya, Anda harus memperkirakan bagaimana caranya kemasan cukup untuk
melindungi produk. Kemasan yang berkualitas juga harus mewakili kejelasan produk.
Itu yang disebut sebagai komunikasi yang tersirat. Tanpa membaca lebih detail,
konsumen langsung menangkap pesan dari kemasan.
Ada tiga macam bahan
kemasan yang sering digunakan, yaitu kertas, plastik, dan alumunium.
Masing-masing bahan tersebut memiliki ciri khas produk yang berbeda. Kemasan
sendiri biasanya lebih identik dengan bahan dasar plastik. Lalu kertas dan
alumunium digunakan untuk membungkus produk apa ya?
Kemasan
Kertas
Kemasan kertas biasanya
digunakan untuk membungkus makanan ringan, gorengan, keripik, cokelat, dan
lain-lain. Memilih kemasan kertas juga ada manfaatnya untuk Anda. Selain murah,
kemasan yang dibuat dari serbuk pohon ini lebih ramah lingkungan. Kertas mudah
didaur ulang dan terturai dengan cepat.
Kemasan kertas juga tidak
selamanya memiliki ketebalan yang kurang layaknya bungkus gorengan. Bagi Anda
yang sering membeli makanan siap saji untuk disantap di rumah biasanya juga
menggunakan kertas yang dibentuk kotak. Kemasan kertas box atau kotak tersebut lebih kaku dan padat. Anda juga bisa
menambah desain kemasan yang unik.
Namun, kemasan ini juga
memiliki beberapa kekurangan. Kemasan kertas mudah robek. Selain itu, jika
terkena air akan menyebabkan kerusakan pada tampilan. Jika terkoyak atau tidak
sengaja terlipat juga akan menimbulkan lekukan yang dapat meninggalkan bekas,
sehingga tidak enak dipandang.
Mengemas produk dengan
bahan plastik memiliki kegunaan yang luas. Plastik dapat Anda gunakan untuk
berbagai jenis kebutuhan produk. Tidak hanya makanan, tetapi juga barang
seperti baju dan bungkus box handphone. Harga
kemasan makanan jika menggunakan bahan plastik pun tidak terlalu mahal karena
banyaknya permintaan dari berbagai produsen.
Menggunakan plastik juga
melindungi produk Anda dari bahaya terkena air. Karena sifat plastik kedap air,
tentu produk masih terjaga keutuhannya. Selain itu, desain atau logo produk di
kemasan juga tercetak lebih jelas. Kemasan plastik juga dapat mengurangi risiko
keamanan saat pengiriman.
Kelamahan yang ada dalam
kemasan ini adalah plastik kurang ramah lingkungan. Bahan plastik akan sulit
terurai di tanah. Untuk mengatasi tersebut, Anda dapat mendaur ulang sendiri
sebagai hiasan di rumah atau menjualnya ke perusahaan plastik.
Beberapa plastik juga memiliki
zat kimia yang berbahaya untuk tubuh. Itu mengapa plastik memiliki kode
tersendiri mana yang bisa digunakan berkali dan harus sekali penggunaan.
Khusus untuk penggunaan
bungkus makanan, pilihlah plastik yang memiliki sertifikasi food grade. Dengan sertifikasi tersebut,
akan meminimalisir kemungkinan buruk untuk penggunaan kemasan plastik yang
bersentuhan langsung dengan produk.
Kemasan
Alumunium Foil
Alumunium foil memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki kertas dan plastik seperti permeabilitas terhadap
udara kecil, tidak menyebabkan penyimpanan warna dari produk, tidak mudah
teroksidasi atau bocor, tahan panas, dan mudah dikerjakan secara maksimal.
Alumunium foil dapat
mencegah kontaminasi oleh mikroba pembusuk maupun yang dapat membahayakan
kesehatan konsumen. Namun, ketebalan alumunium foil menentukan sifat
protektifnya. Alumunium dengan ketebalan rendah mampu dilewati gas dan uap.
Kelamahannya, alumunium
foil harus dikombinasikan dengan bahan lain untuk memastikan kekuatan dan
kelamahan kemasan itu sendiri. Alumunium foil umumnya digunakan sebagai bahan
komposit dalam kemasan. Lapisan komposit dilapisi dengan lem, operasi pemisahan
tunggal dari bahan tersebut sangat sulit dan biaya pemulihannya tinggi.
Meskipun memiliki kekurangan, alumunium foil sebagai material penghalang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar