Senin, 10 Januari 2011

Untung Rugi Dalam Waralaba Makanan





Waralaba Makanan. bisnis waralaba, apalagi jika memilih waralaba makanan tentu saja sangat menggiurkan. Selain banyak tersedia waralaba murah, banyak franchise dari kategori ini yg terbukti tumbuh besar. Sebut saja KFC yg merupakan franchise asing, dan franchise lokal Es Teler 77 yg juga sukses dgn produk makanannya. Jika kita urutkan, pasti akan lebih panjang lagi daftar waralaba makanan ini.

Mengapa franchise makanan bisa begitu sukses? Pertama, tentu saja karena semua orang butuh makan. Lebih dari itu, makan-makan kini justru menjadi life style. Semakin bertebarannya taygan kuliner di tv dan menjamurnya mal hingga ke pelosok daerah jelas sangat mendukung tren ini.

Kedua, franchise selalu identik dgn standar pelayanan, mutu produk, dan harga yg ditawarkan. Dalam keadaan “kurang informasi”, misalnya saat bepergian, orang cenderung akan memilih franchise karena di mana pun pelayanan, produk, dan harganya sama. Dgn makan di gerai McDonald misalnya, seorang konsumen lebih mendapat kepastian ketimbang mencoba-coba lokasi makanan yg sama sekali baru yg berisiko harus membayar harga tinggi tapi dgn rasa yg pasaran.

Ketiga, waralaba makanan begitu sukses karena dunia kuliner di negeri ini begitu kaya raya. Hasil alam kita banyak yg bisa diubah menjadi kudapan yg mampu memikat lidah. Karena itu pula, banyak orang optimistis bahwa franchise lokal akan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Keempat, waralaba mampu meningkatkan gengsi sejumlah makanan tradisional. Siapa yg tidak suka makan ketela atau singkong? Dgn waralaba, makanan yg tadinya biasa saja ini bisa “naik pangkat” dgn merek generik “tela-tela” dan terbukti disukai banyak orang.

Kelima, skala franchise makanan juga sangat lebar dari investasi miliaran per outlet hingga jutaan rupiah saja untuk kelas kaki lima. Yg cilik pun hasilnya tetap “maknyuss” karena penyebarannya bisa relatif cepat.

Apa pun alasannya, prospek waralaba makanan tetap moncer sekalipun di musim krisis ekonomi global seperti saat ini. Saat perut keroncongan, pasti orang akan segera mencari gerai makanan.

Namun yg harus anda perhatikan dalam bertahannya usaha waralaba makanan ini juga sangat tergantung pada faktor manusia. Meski menjadi usaha sampingan, pembeli merek waralaba harus tetap menseriusi usahanya. Selain itu, inovasi produk harus terus dilakukan jika tidak akan membuat masyarakat cepat merasa jenuh dgn jenis-jenis makanan yg ditawarkan. Usaha makanan itu paling riskan karena larinya ke rasa.

Nah, apakah anda tertarik menikmati lezatnya waralaba makanan?

Sumber: www.franchisewaralaba.com
Temukan info Lanjut Seputar Waralaba Makanan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar