Persiapan mental untuk
menikah adalah hal yang utama karena tiap orang tak ingin bermain-main
dengan hidupnya apakah pilihannya benar atau tidak oleh karena itu butuh
kesiapan mental, berikut ada beberapa tips untuk anda:
Persiapan
mental kan ada aspek internal dan eksternal, yang internal dari diri
sendiri. Tentu yang harus dilakukan oleh yang bersangkutan adalah kenal
sungguh-sungguh dirinya, pasangan dan konteks
Konteks tersebut
terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan (ipoleksosbudhankam). Ya, ibarat menciptakan ketahanan nasional
dalam sebuah negara agar bisa maju, kuat dan berkembang, pernikahan pun
memerlukan pondasi yang kuat untuk tetap kokoh, harmonis dan langgeng.
Semua itu harus dimulai dari kesiapan sang calon mempelai sendiri untuk
menikah.
Aspek ipoleksosbudhankam, itu dia harus kenal semuanya.
Sehingga pada saat maju menuju pelaminan sudah sangat tahu dan kenal
diri sendiri. Jadi dia siap, siap artinya, apapun konsekuensinya dia
tahu akan mampu menanggung dan menjalaninya.
Apa itu
ipoleksosbudhankam dalam persiapan pernikahan? Ideologi misalnya, apa
prinsipnya dalam hidup dan tujuannya untuk menikah? Sosial budaya,
tentunya berkaitan dengan status sosial dalam masyarakat, pendidikan,
pekerjaan, suku, agama, persetujuan dari keluarga kedua belah pihak, dan
sebagainya. Sementara pertahanan dan kemanan, semantap apa Anda
memutuskan untuk menikah dan sudah siapkah dengan segala konsekuensi
dari pernikahan? Bisakah Anda tahan dengan semua kendala atau tantangan
yang mungkin mendera di tengah-tengah proses persiapan pernikahan?
Sementara
untuk yang sifatnya eksternal, termasuk keluarga, para mantan kekasih
maupun gebetan yang mungkin 'menyalip di tikungan'. Semua itu bisa
diminimalisir kemungkinannya jika aspek internal tadi sudah terpenuhi.
Jadi
dia bisa fokus pada perkawinan dan tahu itu the right persin buat dia.
Jadi orang-orang yang mungkin nyelip bisa diminimalkan. Pihak pasangan
juga idealnya melakukan hal yang sama.
Dari Awal menjalin suatu
hububungan carilah pasangan yang seiman alias satu agama karena bila
beda agama tentu akan jadi permasalahan di kemudian hari dan membuat
anda gagal untuk menikah lebih baik tidak menikah bila berbeda agama
karena menikah adalah ibadah bukan untuk membuat dosa atau senang senang
saja di dunia.
Demikian tipsnya dalam mempersiapkan mental untuk hidup berumah tangga semoga bermanfaat, temukan info menarik tentang Video Pernikahan
Jumat, 26 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar