Rabu, 25 November 2009

Pusat Pasar Barang Langka Antik di Surabaya


Bagi penghobi barang-barang antik dan Barang Langka seperti lampu zaman Belanda, guci, keramik, lemari kuno terbuat dari kayu jati dan barang antik lainnya, mungkin tak ada salahnya mampir di Kawasan Wisata Pasar Antik di Jalan Bodri belakang Gelora Pancasila, Surabaya.

Di sepanjang Jalan Bodri, berjejer 8 stand yang menjual barang-barang langka dan antik. Stand penjual barang langka antik itu berdiri sejak 4 tahun lalu. "Disini kami menjual barang-barang antik, unik maupun kuno," ujar Harun Herdian penjaga di salah satu stand Pasar Antik Surabaya, kepada detiksurabaya.com, Sabtu (18/10/2008).

Saat memasuki di stand itu, tampak bergelantungan lampu gantung Elmina zaman Belanda. Setrika energi panasnya dari kayu arang, gilingan kopi, telepon cowboy, terompet, radio kuno produksi tahun 1930, jam dinding, guci, koin kuno, keris dan berbagai barang langka antik lainnya.

Harun mengatakan, barang-barang langka antik ini umurnya di atas 50 tahun dan dijual mulai Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah. "Kalau yang paling murah harganya seperti asbak dari besi. Sedangka barang langka antik yang harganya jutaan rupiah seperti lemari kuno dari kayu jati," katanya.

Ia menambahkan, harga penjualan barang langka antik tidak ada pasarannya. "Ya tergantung suka sama sukanya. Kalau pembeli suka barang antik itu dan harga yang kami tawarkan cocok, akan kita berikan," tuturnya.

Seperti, harga lampu lampu gantung Elmina yang harganya Rp 1,5 juta bisa ditawar menjadi Rp 1,3 juta. "Kualitas dan nilai unik barang juga dapat mempengaruhi harga. Kalau barang itu kuno dan lama harganya lebih mahal dari pada barang motif kuno yang direpro," terangnya.

Pasar barang langka antik itu dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 19.00 WIB. Meski dibuka setiap hari, jumlah kolektor pemburu barang antik dapat dihitung setiap harinya.

"Ya nggak mesti mas. Kadang sehari ada dua pembeli. Kadang hingga dua hari tidak ada pembeli," tuturnya.

Hal yang sama juga diakui Burhan pedagang barang antik lainnya. "Namanya orang berjualan, kadang ada pembeli kadang tidak ada," tambahnya.

Untuk menambah pendapatan, mereka membuka jasa servis pencucian barang yang terbuat dari kuningan maupun merepro barang langka kuno. Ongkos jasa servis juga bervariatif. "Dilihat tingkat kesulitannya. Kalau mudah harganya sekitar Rp 20 ribu. Kalau sulit bisa lebih mahal lagi," jelasnya.

surabaya.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar