Kamis, 31 Desember 2009

Silikon Cair Bukan untuk Bedah Plastik

Bagi mereka yang berniat mengubah bagian-bagian tertentu tubuhnya, seperti hidung, dagu dan payudara, sebaiknya mewaspadai tawaran suntik silikon cair. Silikon cair adalah zat yang berbahaya jika dimasukkan ke dalam tubuh karena ia sebenarnya pelumas/minyak mesin. Jika dipakai dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kematian.

"Sangat susah mengeluarkan silikon cair dari tubuh. Karena itu kalau ingin mengubah atau memperbaiki bagian-bagian badan sebaiknya melakukan bedah plastik karena lebih aman," kata spesialis bedah plastik RS Kanker Dharmais dr Irena Sakura Rini MARS SpBP di Jakarta.


Bedah plastik cukup dikenal masyarakat terlebih setelah para selebritis memaparkan prosedur bedah plastik untuk memperbaiki penampilan mereka dengan aman. Namun belum banyak yang mengetahui bagaimana bedah plastik sebagai pengembangan Ilmu Kedokteran Bedah dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dalam beberapa rias kecantikan mungkin telah membekali anak didik
kursus salon dengan infrmasi ini.


Bila hal-hal yang tidak diinginkan menimpa kehidupan seseorang, misalnya proses penuaan, pertumbuhan tumor baik jinak maupun ganas pada wajah, payudara atau bagian tubuh lain, kecelakaan lalu lintas, luka akibat ledakan bom, luka bakar, kecacatan lahir maupun keloid pada bekas luka operasi terdahulu, maka bedah plastik dapat mengembalikan kepercayaan diri seseorang.


Irena Sakura menjelaskan, bedah plastik berasal dari bahasa Yunani, yaitu plastikos yang artinya membentuk kembali. Bedah plastik sama sekali tidak memakai bahan dasar plastik seperti yang dipikirkan awam. Namun terlebih merupakan ilmu bedah yang menggabungkan penampilan dan fungsi secara keseluruhan. Ada dua macam bedah plastik, yakni bedah plastik estetik yang dilakukan untuk memperbaiki penampilan dan bedah plastik rekonstruksi yang dilakukan untuk memperbaiki cacat/kelainan bawaan lahir, trauma/kecelakaan, pasca pengangkatan tumor di payudara/pipi.


"Jadi agar aman, sebaiknya bedah plastik saja. Jangan memakai silikon cair yang harganya hanya ratusan ribu rupiah, tetapi berbahaya, apalagi kalau silikonoma payudara," kata Irena Sakura.


Jika silikon disuntikkan ke payudara maka yang terjadi kemudian adalah infeksi terus-menerus, memerah, mengeras atau membatu. Silikonnya tidak bisa dibedakan dengan jaringan payudara sehat, operasi untuk mengangkatnya menjadi sulit. "Bila jumlahnya besar bisa menyebabkan kematian," kata Irena Sakura.


Untuk pasien yang mengalami pengangkatan payudara akibat tumor atau kanker payudara, bedah plastik rekonstruksi bisa membantu memperbaiki bentuk payudara. "Setidaknya perempuan yang mengalami pengangkatan payudara menjadi lebih percaya diri," tutur Irena Sakura.


Semoga info ini bisa juga dipelajari di tempat
kursus salon agar informasi ini bisa diketahui banyak pihak.


regional.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar