Jumat, 11 September 2009

Solusi dalam Mengkonsumsi Makanan Instan

Bagaimana bila anak sudah terlanjur suka produk industri makanan instan? Jangan langsung semena-mena melarang anak mengonsumsinya. Sebaiknya, cukup jadualkan saja kapan anak bisa mengonsumsi makanan tadi, misalnya seminggu sekali, 2-3 minggu sekali, atau sebulan sekali. Kemudian, lakukan trik agar sajian makanan instan juga tak merugikan kesehatan anak. Berikut kiatnya.

* Kurangi minyak dan bumbu.

Sebelum melakukan pesan makanan delivery order pikirlah matang-matang, karena kita biasanya ingin segala praktis akhirnya kurang memperhatikan hal ini. Begitu juga dengan makanan instans di rumah. Makanan instan memiliki rasa yang akan disukai anak-anak. Mi, misalnya. Tekstur mi yang tak terlalu lembek dan berbentuk keriting tampak lebih menarik ketimbang nasi tim yang basah. Berkreasilah dengan mencoba membuat bumbu sendiri. Siapa tahu si kecil malah doyan bumbu mi instan buatan Anda.

* Sertakan sayuran.

Agar tetap mengenal sayuran, setiap kali ke tempat kuliner atau di rumah makan makanan instan usahakan disertai sayuran. Pilih sayuran yang tak terasa pahit atau berbau, agar tak menimbulkan efek jera pada anak.

* Masak segera.

Mengolah masakan instan sebaiknya dilakukan sesuai petunjuk penggunaan, karena produsen sudah memperkirakan tekstur yang akan didapat dengan cara itu.

  • Tegakkan aturan.
  • Meski anak mengonsumsi makanan instan, bukan berarti ia lepas dari pendidikan makan sehat. Tetap tegakkan aturan untuk makan dulu menu sayurannya sebelum makanan instannya. Serat yang lebih dulu masuk akan memperlancar pencernaan sehingga terhindar dari konstipasi.

http://perempuan.kompas.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar