Kamis, 18 Februari 2010

Terapi Penyakit dengan Tari Tango

Perawatan untuk orang sakit tidak melulu melalui terapi di rumah sakit dan obat-obatan saja, tapi juga bisa melalui tarian tango yang dilakukan oleh dokter, suster, musisi dan pasien itu sendiri. Terapi ini cukup efektif untuk mengurangi penderitaan pasien.

Seperti yang dilakukan di salah satu rumah sakit di Buenos Aires Argentina, pasien berdansa tango dengan dokter dan susternya. Pada awalnya, masih banyak yang malu-malu untuk berdansa dan berbicara satu sama lain. Tapi saat ini satu sama lain sudah seperti keluarga.


"Perawatan ini bisa memberikan waktu bagi pasien untuk lebih menikmati diri mereka sendiri," ujar Trinidad Cocha, seorang psikolog yang juga mengajarkan terapi dansa tango di Borda Hospital, Buenos Aires, seperti dikutip dari Reuters.


Terapi seperti ini bisa mendekatkan satu sama lain, tidak ada dokter, tidak ada suster dan tidak ada pasien, semuanya adalah penari tango. Serta bisa membuat pasien menjadi rileks dan melupakan sejenak penyakit yang dideritanya.


Peneliti
dari University
of Washington School of Medicine menemukan bahwa pasien Parkinson yang mengikuti kelas terapi dansa tango memiliki kemajuan dalam hal keseimbangan badan. Sedangkan pasien yang menderita Alzheimer's bisa meningkatkan memori otaknya serta bisa menjadi ajang untuk konseling bagi pasangan yang sedang bermasalah.


"Melalui dansa tango bisa mendapatkan keuntungan dengan memiliki berbagai gaya yang berbeda dan pasien yang berbeda pula," ujar Martin Sotelano, Ketua Wales-based International Association of Tango Therapy.


Terapi ini memberikan keuntungan untuk pasangan yang bermasalah sehingga bisa berkomunikasi, 8 tahap dasar untuk penderita Alzheimer's dan tango walk yang bisa membantu pasien Parkinson's.


Pasien bernama Sergio Villa (37 tahun),-- yang menderita kelumpuhan sebagian akibat kerusakan otak karena mengonsumsi 'paco' obat-obatan yang terkenal di Argentina--, merasa dengan mengikuti terapi dansa tango ini memiliki kemajuan dalam hal menggerakkan anggota tubuhnya.


Boleh juga dicoba untuk menerapkan terapi dansa tango ini di Indonesia. Mungkin bisa menyenangkan bagi pasien dengan penyakit yang berat. Atau ikut di
latin center untuk menari. Lagipula sudah banyak berkembang latin center di Indonesia. Serta bisa menjadi salah satu pilihan alternatif pengobatan yang menyenangkan.


health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar