Rabu, 14 Juli 2010

Kredit Tanpa Agunan Bank Asing Jadi Pilihan Utama




Meski tingkat awareness nasabah terhadap produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) masih di bawah 50%, toh fasilitas perbankan yang pertama kali diluncurkan pada 1995 ini punya prospek cukup cerah. Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan KTA mencapai 20%-30% per tahun.

Kredit Tanpa Agunan atau personal loan adalah pinjaman tunai tanpa agunan/tanpa jaminan yang disediakan pihak perbankan untuk kebutuhan nasabah meliputi renovasi rumah, biaya pendidikan, biaya pernikahan, liburan, pelunasan hutang, investasi usaha, perawatan kesehatan, pembelian kendaraan, dan lain-lain, yang memenuhi persyaratan.

Dengan segala keunggulan dan keuntungannya, seperti uang tunai hingga Rp 200 juta yang bisa didapatkan, beragamnya pilihan masa angsuran (2-5 tahun), kemudahan pembayaran angsuran serta tingkat suku bunga yang kompetitif (12%-20% per tahun), KTA menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan keuangan nasabah perkotaan.

Saat ini hampir sebagian besar kalangan perbankan di Indonesia telah menyediakan fasilitas KTA, baik itu bank pemerintah, bank swasta nasional hingga bank swasta asing. Tapi yang paling getol adalah bank asing, seperti Standard Chartered Bank selaku pelopor, ABN AMRO, HSBC dan Citibank.

Berdasarkan hasil riset MARS Indonesia yang dimuat dalam “Studi Pasar & Perilaku Nasabah Consumer Banking 2008” produk KTA ABN AMRO, KBA Mandiri, dan HSBC Kredit menduduki tiga besar Top of Mind (TOM). Namun demikian, jenis KTA yang paling tinggi tingkat penggunaannya justru dipegang oleh bank swasta asing. Standard Chartered Bank menjadi primadona dengan total porsi 16,1%. Disusul berikutnya HSBC Kredit (14,3%), ABN AMRO Personal Loan (12,5%), dan Citi Finansial (7,1%).

Sedangkan rekor tertinggi bank swasta nasional diraih oleh Lippo Bank Personal Loan (sekarang merger dengan Bank Niaga menjadi CIMB Niaga) dan BRI Kredit dengan raihan porsi yang masing-masing sama 8,9%. Berikutnya DKI KTA milik Bank DKI (7,1%), KBA Mandiri (5,4%), BNI Fleksi (3,6%), dan KTA Permata (3,6%).
tabel-KTA

Kalau diklasifikasikan berdasarkan kota, dominasi produk KTA bank asing semakin terlihat jelas. Di Surabaya, misalnya, produk ABN AMRO Personal Loan dan Standard Chartered Bank-KTA menduduki peringkat pertama dan kedua sebagai produk KTA yang paling digemari oleh nasabah kota pahlawan tersebut. Begitu pula di Jakarta, HSBC Kredit dan Standard Chartered Bank-KTA menjadi primadona nasabah ibukota.

Mengapa KTA keluaran bank asing berhasil menyedot animo nasabah di Tanah Air? Apakah lantaran fasilitas yang ditawarkan lebih menarik dibandingkan bank nasional ataukah semata-mata berkat strategi penetrasi pasarnya yang jitu? Lalu bagaimana peta persaingan market share di antara mereka? Mari kita tunggu hasil riset MARS berikutnya!


http://marsnewsletter.wordpress.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar