Senin, 26 Februari 2018

Kelebihan dan Kekurangan Kemasan Produk Kertas, Plastik, dan Alumunium Foil



Kelebihan dan Kekurangan
Kemasan Produk Kertas, Plastik, dan Alumunium Foil

Kemasan produk adalah pembungkus yang melindungi barang atau produk. Tanpa adanya kemasan produk, barang yang akan dijual akan mengalami berbagai dampak buruk. Misalnya pada makanan, akan terjadi kealotan, timbulnya kontaminasi, dan lain-lain. Sedangkan produk non makanan bisa menyebabkan timbulnya debu dan kotoran. 




Jika hal-hal tersebut terjadi tentu konsumen akan mengurungkan niat untuk tidak membeli produk Anda. Bagaimana tidak? Fisik produk Anda sudah tidak menarik, bahkan bisa menimbulkan berbagai penyakit. Tentu konsumen akan berpikir dua kali untuk membelinya. Untuk itu, kemasan produk sangat dipentingan bagi para produsen dan konsumen.

Menggunakan kemasan produk juga memiliki keuntungan kok untuk Anda sebagai produsen. Namun perlu digarisbawahi, keuntungan akan meningkat jika desain kemasan produk memiliki selera yang bagus. Karena dengan tampilan yang menarik, konsumen akan lebih penasaran untuk segera membelinya.

Para produsen mempertimbangkan kemasan produk makanan dari berbagai sisi, mulai dari warna, bentuk, dan lokasi familiar dalam membeli sebuah produk. Dahulu fungsi kemasan hanya dijadikan sebagai pelindung untuk mencegah gangguan apa pun yang terjadi. Semakin berkembangnya zaman, kemasan produk memiliki fungsi sebagai media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan tersirat, seperti tujuan produk, manfaat, atau kandungan. 

Tujuan utama dari sebuah kemasan adalah untuk melindungi produk. Untuk itu, Anda harus mengetahui betul bagaimana cara membuat kemasan produk yang benar dan tahan akan kemungkinan kerusakan. 

Membuat kemasan produk yang benar harus menyesuaikan dengan jenis barangnya. Jangan salah gunakan kemasan untuk melindungi produk. Misalnya, Anda produsen handphone namun memilih kemasan produk dengan jenis bahan plastik tanpa pelindung kardus. Hal tersebut tentu akan membahayakan fisik handphone

Kemudian sesuaikan dengan besar kemasan. Besar kemasan tentu harus lebih besar sedikit dari bentuk produk. Intinya, Anda harus memperkirakan bagaimana caranya kemasan cukup untuk melindungi produk. Kemasan yang berkualitas juga harus mewakili kejelasan produk. Itu yang disebut sebagai komunikasi yang tersirat. Tanpa membaca lebih detail, konsumen langsung menangkap pesan dari kemasan.

Ada tiga macam bahan kemasan yang sering digunakan, yaitu kertas, plastik, dan alumunium. Masing-masing bahan tersebut memiliki ciri khas produk yang berbeda. Kemasan sendiri biasanya lebih identik dengan bahan dasar plastik. Lalu kertas dan alumunium digunakan untuk membungkus produk apa ya?

Kemasan Kertas
Kemasan kertas biasanya digunakan untuk membungkus makanan ringan, gorengan, keripik, cokelat, dan lain-lain. Memilih kemasan kertas juga ada manfaatnya untuk Anda. Selain murah, kemasan yang dibuat dari serbuk pohon ini lebih ramah lingkungan. Kertas mudah didaur ulang dan terturai dengan cepat. 

Kemasan kertas juga tidak selamanya memiliki ketebalan yang kurang layaknya bungkus gorengan. Bagi Anda yang sering membeli makanan siap saji untuk disantap di rumah biasanya juga menggunakan kertas yang dibentuk kotak. Kemasan kertas box atau kotak tersebut lebih kaku dan padat. Anda juga bisa menambah desain kemasan yang unik.

Namun, kemasan ini juga memiliki beberapa kekurangan. Kemasan kertas mudah robek. Selain itu, jika terkena air akan menyebabkan kerusakan pada tampilan. Jika terkoyak atau tidak sengaja terlipat juga akan menimbulkan lekukan yang dapat meninggalkan bekas, sehingga tidak enak dipandang. 

Mengemas produk dengan bahan plastik memiliki kegunaan yang luas. Plastik dapat Anda gunakan untuk berbagai jenis kebutuhan produk. Tidak hanya makanan, tetapi juga barang seperti baju dan bungkus box handphone. Harga kemasan makanan jika menggunakan bahan plastik pun tidak terlalu mahal karena banyaknya permintaan dari berbagai produsen. 

Menggunakan plastik juga melindungi produk Anda dari bahaya terkena air. Karena sifat plastik kedap air, tentu produk masih terjaga keutuhannya. Selain itu, desain atau logo produk di kemasan juga tercetak lebih jelas. Kemasan plastik juga dapat mengurangi risiko keamanan saat pengiriman. 

Kelamahan yang ada dalam kemasan ini adalah plastik kurang ramah lingkungan. Bahan plastik akan sulit terurai di tanah. Untuk mengatasi tersebut, Anda dapat mendaur ulang sendiri sebagai hiasan di rumah atau menjualnya ke perusahaan plastik. 

Beberapa plastik juga memiliki zat kimia yang berbahaya untuk tubuh. Itu mengapa plastik memiliki kode tersendiri mana yang bisa digunakan berkali dan harus sekali penggunaan.

Khusus untuk penggunaan bungkus makanan, pilihlah plastik yang memiliki sertifikasi food grade. Dengan sertifikasi tersebut, akan meminimalisir kemungkinan buruk untuk penggunaan kemasan plastik yang bersentuhan langsung dengan produk. 

Kemasan Alumunium Foil
Alumunium foil memiliki kelebihan yang tidak dimiliki kertas dan plastik seperti permeabilitas terhadap udara kecil, tidak menyebabkan penyimpanan warna dari produk, tidak mudah teroksidasi atau bocor, tahan panas, dan mudah dikerjakan secara maksimal.

Alumunium foil dapat mencegah kontaminasi oleh mikroba pembusuk maupun yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Namun, ketebalan alumunium foil menentukan sifat protektifnya. Alumunium dengan ketebalan rendah mampu dilewati gas dan uap. 

Kelamahannya, alumunium foil harus dikombinasikan dengan bahan lain untuk memastikan kekuatan dan kelamahan kemasan itu sendiri. Alumunium foil umumnya digunakan sebagai bahan komposit dalam kemasan. Lapisan komposit dilapisi dengan lem, operasi pemisahan tunggal dari bahan tersebut sangat sulit dan biaya pemulihannya tinggi. Meskipun memiliki kekurangan, alumunium foil sebagai material penghalang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar