Senin, 07 September 2009

Strategi Menekuni Katering Sehat

Gaya hidup sehat kini mulai merasuki kehidupan para eksekutif. Peluang inilah yang ditangkap sejumlah pengusaha yang terjun di bisnis katering sehat. Mumpung persaingannya belum sengit, Anda mau coba juga

Pakar pemasaran Hermawan Kartajaya ternyata mengidap penyakit diabetes sejak 23 tahun silam. Namun, sekarang Presiden MarkPlus Inc. ini bisa bernapas lega karena enam bulan lalu ia menemukan perusahaan katering yang cocok dengan kebutuhannya. Perusahaan ini rutin mengiriminya makanan sehat pada Senin-Jumat, selama di kantor. ”Paling baik adalah yang di-customize untuk tiap orang,” ujar Hermawan mengenai katering makanan sehat (Sate Ayam). Tak kurang Rp 2,5 juta sebulan harus ia anggarkan untuk jasa katering White Lotus ini. Toh, ia merasa harga itu masuk akal karena menu-menu yang diberikan healthy & tasty, penyajiannya bagus, dan menambah selera makan.

Program hidup sehat kini telah merasuki kehidupan banyak eksekutif. Tak hanya Hermawan yang mengidap penyakit tertentu, para eksekutif yang sehat pun kian sadar pentingnya mengontrol makanan selama seharian bekerja di kantor. Hal inilah yang direspons pebisnis katering makanan sehat, sehingga belakangan jasa katering jenis ini banyak bermunculan. Sebutlah, HealthFreaks, My Meal Catering, Prima Catering, Puspa Widjaya Utama, dan White Lotus.

Ines Gulardi M.Sc., ahli nutrisi dan salah satu investor HealthFreaks, mengungkapkan latar belakang ia dan mitra usahanya -- Ragil Imam Wibowo, komandan PT Trirekan Rasa Utama -- terjun ke bisnis ini. Yakni, karena kini banyak orang yang mulai sadar pentingnya makanan sehat. Sayangnya, mereka tidak tahu memulainya dari mana. Kalaupun banyak yang memulainya di rumah, biasanya akan menjadi kacau jika mereka berada di kantor. Terutama, bagi mereka yang bekerja dengan keterbatasan pilihan makanan, kecenderungannya adalah memilih apa yang tersedia di sekelilingnya. “Nah, untuk membantu pilihan makanan sehat, ada HealthFreaks,” ujar lulusan Bisnis Makanan dan Nutrisi Purdue University, AS, dan Master Nutrisi Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Adapun Ignatius Zaldy, pemilik My Meal Catering, mengaku termotivasi memulai usaha katering jenis ini karena pengalaman pribadinya. Maklum, ia mempunyai masalah hipertensi, asam urat tinggi, dan kelebihan berat badan. Ketika itu ia sulit mencari jasa katering untuk diet. Jikapun ada, tidak bisa mengantar ke tempat. Dari sini ia merasakan kebutuhan jasa katering makanan kesehatan. Dan pria yang tak memiliki latar belakang pendidikan di bidang gizi dan masak-memasak ini melihat hal itu sebagai peluang usaha yang baik. Lihat juga Kue Pengantin.

Bagi Peni M. Hartanto, pemilik Prima Catering, selain ingin mengajak orang lain hidup sehat, ia memilih bisnis ini karena merupakan bisnis langka yang menjanjikan karena tak mudah menyediakan menu yang pas bagi penderita penyakit tertentu. Karena itu, lulusan Fakultas Kedokteran UI ini berniat melakukan aktivitas produktif yang tak jauh dari tema kesehatan dengan manajemen yang bagus (Barcode Machine).

Menggarap segmen eksekutif tentu saja tak mudah. Perlu strategi khusus. Menurut Sinta K. Dewi, Manajer Pengembangan Bisnis HealthFreaks, sekarang perusahaan yang didirikan pada 2006 ini bekerja sama dengan sejumlah korporat secara langsung, seperti dengan fitness centre dan rumah sakit. Untuk pusat kebugaran, contohnya, HealthFreaks melakukan promosi bersama, misalnya dengan mengadakan kegiatan Fun Run dan Aerobik. HealthFreaks pun mengedukasi masyarakat melalui talk show di Hardrock FM, Radio SK, dan Metro TV, serta mengadakan seminar dan memberikan informasi tentang makanan sehat melalui situs webnya, www.HealthFreaks.info. Diakui Ines, hal ini tak mudah karena kebanyakan dari masyarakat bersifat angin-anginan.

swa.co.id

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar