Senin, 09 November 2009

Cantik dan Sehat Alami dengan Ear Candle Therapy



BANYAK orang menganggap sepele kebersihan telinga. Padahal, organ yang satu ini memiliki peranan yang cukup penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Karena itu, perawatannya tidak boleh asal-asalan. Ear Candle Therapy adalah salah satu jenis perawatan telinga yang patut dicoba. Selain membersihkan rongga telinga dari kotoran, terapi ini juga mampu menyembuhkan berbagai keluhan penyakit. Bahkan stres dan depresi penyebab keriput dan jerawat pun bisa segera teratasi. Tertarik untuk mencoba?

Ear Candle Therapy

Terapi ear candle ini bukanlah hal baru di dunia kesehatan. Sekitar 4.000 tahun lalu suku Indian, penduduk asli Amerika, memanfaatkan ear candle untuk upacara spiritual. Ear Candle yang digunakan saat itu terbuat dari kulit jagung yang dilapisi sarang lebah. Saat ini kain linen digunakan sebagai pengganti kulit jagung.

Selain membersihkan telinga dari segala macam kotoran, terapi ear candle ini efektif untuk mengobati gangguan pendengaran, misalnya migrain, vertigo, sinusitis, insomnia, autisme pada anak, bahkan stres atau depresi. "Pasien yang mengalami depresi biasanya menjadi jauh lebih rileks setelah mengikuti terapi ini," ujar Dra Susana Budiman yang akrab dipanggil Ibu susan ini.

Lilin yang digunakan dalam terapi tentu saja bukan lilin biasa. Lilin khusus yang digunakan disebut dengan ear candle. Bentuknya seperti lilin biasa. Hanya saja bagian tengahnya berlubang seperti sedotan minuman. Lilin tersebut berdiameter 1,5 cm dan panjang kira-kira 20 cm. Ear Candle terbuat dari sarang lebah, kain linen kualitas tinggi, chamomile, dan sage yang bisa membunuh kuman di dalam telinga. Karena menggunakan sarang lebah, warna ear candle bisa berubah sesuai musim, tergantung pada jenis bunga yang madunya dihisap oleh sang lebah

Lain lagi dengan lilin produksi dalam negeri yang kualitasnya kurang baik. "Kalau dibakar bukannya membersihkan telinga malah bikin sampah dalam telinga," ujarnya. Selain kedua jenis tadi, masih ada lagi jenis lilin yang ternyata tidak mampu mengangkat kotoran dalam telinga. "Terbaik adalah ear candle yang berasal dari Amerika Serikat. Kualitasnya bagus dan kandungan sage-nya mengandung antibiotik alami. Karena itu, pasien harus selektif dalam memilih jenis lilin sebelum diterapi," tambahnya sambil menunjukkan lilin tersebut.

Cara Kerja

Dalam terapi, ear candle bekerja seperti vacuum cleaner yang menyedot kotoran dengan menggunakan perbedaan suhu dan tekanan. Lilin yang dibakar akan menghasilkan panas. Tekanan udara di atas menjadi lebih rendah sehingga asap putih hasil bakaran lilin masuk ke dalam telinga. Setelah tiga perempat lilin terbakar, asap di dalam telinga pun menjadi jenuh. Dengan adanya aliran udara dan tekanan lebih dari dalam telinga sambil membawa partikel-partikel yang ada di dalam telinga, termasuk wax atau minyak berlebih yang ada di dalam rumah siput. Minyak inilah yang juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat dan gangguan lain pada wajah.

Untuk membantu proses terapi, kenakan ear plug untuk menjaga agar telinga tidak kemasukan air dan udara. Ear plug ini wajib dipakai saat berenang, mandi, dan berkendara dengan sepeda motor. Pasien juga dianjurkan untuk tidak makan makanan berprotein tinggi yang dapat memicu radang/infeksi seperti seafood (udang, kepiting, ikan asin), telor, dan susu. "Bisa-bisa nanti telinganya jadi budeg lagi," ujarnya.

okezone.com

1 komentar:

  1. ear candle ga bagus utk kesehatan telinga. bahkan, ternyata ear candle tidak diakui di dalam kedokteran THT. efek buruk nyata dari ear candle yg saya lakukan adalah: telinga gatal2 sepanjang hari selama seminggu. tidak dapat diatasi kecuali dgn pergi berobat ke dokter THT. setelah diperiksa, ternyata gendang tlinga yang harusnya bening menjadi buram karena wax yg menempel, demikian juga pada dinding liang telinga. diobati dengan tetes tlinga dan pembersihan oleh dokter setelah seminggu melakukan penetesan obat ke telinga. take care..

    BalasHapus