Rabu, 04 November 2009

Tugas Pembantu Rumah Tangga

Saat ini banyak ibu rumah tangga mengalami penyakit PLS (Post Lebaran Syndrome). Karena setelah lebaran, PRT-nya tidak kembali. Akibatnya rumah tangga berantakan. Cucian sudah menumpuk, rumah kotor dan banyak pekerjaan rumah lainnya yang belum beres.

Akibatnya ibu rumah tangga yang bekerja, tidak bisa kerja. Sang suami ikut bingung juga. Di kantor dimarahi boss karena tidak optimal bekerjanya. Anak-anak tidak karuan nasibnya, karena dititipkan kesana kemari. Atau terpaksa tidak sekolah. Semua ini hanya gara-gara PRT yang tak datang.

Tentu saja banyak alasan kenapa seorang PRT tidak mau kembali ke rumah majikan. Salah satunya iming-iming bekerja sebagai TKW di luar negeri khususnya Hongkong. Kata mereka, mending di sana. Karena pekerjaan sama, tapi gaji beda. Bahkan ada asuransi, termasuk libur di hari minggu.

Begitu menyenangkan. Berbeda dengan di Indonesia, yang kadang bekerja 24 jam, 7 hari seminggu. Penuh selama setahun (kecuali lebaran). Belum kadang ketemu dengan majikan yang sadis seperti berita di atas. Saat ini bagi kita majikan Indonesia, punya saingan oleh majikan di luar nageri. Walaupun sekarang banyak yayasan baby sitter yang mungkin penempatannya di dalam negeri namun sekarang mungkin mereka lebih memilih ke luar negeri karena bekerja lebih menjanjikan.

Oleh karenanya kita yang majikan Indonesia harus lebih pintar mengatur masalah ini. Janganlah diminta bekerja terus menerus. Misal setelah jam 7 malam, sudah tanggung jawab sepenuhnya ke majikan. Bila ada tamu, majikannlah yang repot menjamu. Atau anak nangis karena rewel di malam hari, tetap tanggung jawab dari majikan. Jangan sampai mulai dari menyiapkan tempat makanan sampai dekorasi/florist decoration semuanya tugas pembantu.

Bila kita tak begitu baik mengelola, jangan terkejut kalau setelah lebaran PRT anda tak kembali ke rumah. Bahkan mungkin sebelum itu!

http://umum.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar