Rabu, 27 Januari 2010

Berbagi Sukacita dengan Anak Panti Asuhan



Sayangilah anak yatim, maka Allah SWT akan menyayangi kita. Seratus tiga puluh lima anak panti asuhan tampak berseri-seri. Mereka berasal dari Panti Asuhan Al-Aliyah Tebet, Jakarta Selatan, dan Panti Asuhan Al-Fatah, Bekasi. Di Lantai 39 Gedung BII, di kawasan Jalan MH Thamrin, di jantung Jakarta, anak-anak itu berkumpul.

Di sana ada artis Nia Zulkarnaen dan suaminya Ari Sihasale, artis Surya Saputra dan istrinya Cynthia Lamusu, artis senior Nani Wijaya dan Mieke Wijaya.

Anak-anak panti asuhan yang kehilangan kasih sayang orangtua itu bisa jadi belum pernah naik lift di gedung jangkung, atau bertemu langsung dengan para artis. Namun, pada hari itu mereka merasakan kegembiraan bersama.

Nia Zulkarnaen, pelindung Panti Asuhan Al-Aliyah Tebet, Jakarta Selatan, mengatakan, sejak kecil sudah diajar orangtuanya untuk membantu kaum duafa. Kehadiran Nia bersama suaminya, Ari, memang memberi nuansa berbeda.

”Aku juga diajak guru ngaji, Pak Rasjid, untuk membantu anak-anak yatim piatu di Bekasi,” kata Nia yang tampak berbahagia berkumpul dengan anak-anak tersebut. Bagi Nia, anak yatim piatu merupakan sumber ketenangan batin. Mendekati dan berbuat baik kepada mereka, akan menenangkan kalbu.

Anak-anak panti asuhan itu mendapatkan bingkisan berupa kitab suci Al Quran dan terjemahannya dari Direktur Sinar Mas, Yan Partawijaya.

Managing Director Sinar Mas G Sulistyanto mengatakan, perusahaannya memproduksi kertas untuk Al Quran dan diekspor ke negara-negara Timur Tengah. ”Ini salah satu aksi sosial kami kepada masyarakat,” kata Sulistyanto, yang juga Ketua Eka Tjipta Foundation (ETF).

Selama ini Grup Sinar Mas menjual minyak goreng dengan harga murah kepada masyarakat kurang mampu, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan itu kepada masyarakat.

Dalam bulan suci Ramadhan ini, Grup Sinar Mas membagikan gratis kitab suci Al Quran, yang kertasnya dibuat di pabrik kertas PT Indah Kiat. Kertas itu sudah teruji halal dan legal.

”Jika saat berbuka puasa, kita disuguhi makanan, kali ini tidak hanya itu. Kita juga diberi santapan kekal yang bermanfaat selamanya,” kata Nia.

Nia menuturkan, hubungannya dengan Sulistyanto berawal ketika dia masih menjadi Humas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), ketika itu Sulistyanto menjadi salah satu Ketua PBSI.

cetak.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar