Jumat, 15 Januari 2010

Mengunjungi Museum Negeri Propinsi Bali


Museum ini merupakan museum tertua di Bali dan merupakan pemicu kehadiran museum-museum lainnya. Berdasarkan atas koleksinya, jenis museum ini termasuk museum ethnografi koleksinya meliputi benda-benda budaya perlengkapan hidup dan perlengkapan upacara adat / agama masyarakat Bali dari sejak dulu sampai sekarang. Kebudayaan Bali memiliki karakter unik yang dilandasi oleh perkembangan sejarah, agama dan aspek lainnya. Strukturnya terdiri dari beberapa unsur baudaya yaitu unsur Bali asli (Bali Kuno) dengan agama Budha dan Hindu yang telah luluh menjadi satu membenduk kebudayaan Bali sekarang.


Museum ini didirikan beberapa tahun setelah kerajaan Badung diduduki Belanda yaitu tahun 1910 atas prakarsa dan dorongan Residen Belanda bernama W.F.I.Kroon yang dalam pengembangannya dibantu oleh arsitek Jerman yaitu Curt Griindler dan beberapa undagi (ahli seni bangunan tradisional Bali) diantaranya I Gusti Ketut Gede Kandel, I Gusti Ketut Rai, dan I Gusti Alit Ngurah yang desainnya merupakan perpaduan antara seni bangunan pura dan puri yang merupakan tempat tinggal kaum ningrat. Selesai pembangunannya tahun 1929 dan secara resmi dibuka tanggal 8 Desember 1932. Para sarjana Barat yang ikut membantu membangun museum ini adalah Dr.W.F.Stuterhein, Dr.R.Goris, Walter Spies dan Dr.TH.A.Resink. Jika Anda warga luar Bali ingin mengunjungi Bali bisa menggunakan jasa
car rental Bali atau layanan transportasi lain. Mungkin dengan car rental Bali lebih efektif daripada angkutan umum biasa.


Pada dasarnya seni banguan tradisional Bali baik banguan suci, rumah tempat tinggal selalu berdasarkan pada perencanaan dan pola arsitektur tradisional yang berakar pada agama mereka. Seperti halnya museum ini pelatarannya dibagi atas 3 bagian pokok yaitu halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam. Masing-masing halaman dihubungkan dengan candi (pintu gerbang).


Museum ini terdiri dari beberapa banguan utama yaitu :


1. Gedung Tabanan yang merupakan sumbangan dari Kerajaan Tabanan pada masa jaman penjajahan dulu dan mengambarkan seni bangunan khas Bali Selatan


2. Gedung Karangasem, sebagai bangunan contoh nyata dari seni bangunan tradisional Bali Timur. Bangunan ini merupakan sebuah gedung “penangkilan” artinya gedung tempat raja dihadap oleh para pungawanya.


3. Gedung Buleleng, merupakan sumbangan pemerintah Kabupaten Buleleng atau lebih dikenal dengan nama Singaraja. Gedung ini khusus melambangkan seni bangunan Bali Utara.


4. Bangunan tempat pameran dan kegiatan lainnya.


www.surgabali.biz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar