Senin, 15 Februari 2010

Ear Candle Untuk Telinga




Dari dulu udah pengen banget nyoba terapi
ear candle yang satu ini.. katanya sih bisa bikin daerah sekitar THT menjadi bersih dan juga bisa menenangkan pikiran.. Bisa juga buat terapi yang sering sakit migrain atau vertigo.. Logika nya sih, kalau kuping kotor, maka keseimbangan tubuh bisa terganggu, apalagi kalau kupingnya ada jamur, radang atau bisul..
Nyoba ear candle therapy ini di salah satu salon di daerah Tebet, dari survey sih, di sini yang paling murah, sekitar 85K, sementara kalau di tempat lain sekitar 100-200K.. mahal karena lilin yang dipakai memang masih import, lilin khusus seperti sedotan minuman, panjangnya kira-2 20 cm-an.. nah, karena bentuknya kecil, maka dimasukkin ujungnya ke dalam telinga, yang ***jung bagian dalam, ada semacam perekat kalau gue bilang sih seperti kertas lalat yang lengket itu, jadi kalau nanti kotoran kuping udah diangkat, ngga jatuh lagi, melainkan nempel di kertas-nya.
Menurut kompas.com, cara kerjanya gini nii...
" ear candle bekerja layaknya vacuum cleaner yang menyedot kotoran. Lilin yang dibakar akan menghasilkan panas. Tekanan udara di atas menjadi lebih rendah sehingga asap putih hasil bakaran lilin masuk ke dalam tehinga.
Setelah 3/4 lilin terbakar, asap di dalam telinga pun menjadi jenuh. Dengan adanya aliran udara dan tekanan lebih tinggi, asap putih itu akhirnya keluar dari dalam telinga sambil membawa partikel-partikel yang ada di dalam telinga, termasuk wax yang ada di dalam rumah siput."
Kalau gue kan cuma buat ngelegain kuping aja, tapi kalau yang mau serius terapi, katanya sih ada pantangannya ngga bole makan seafood, telor sama susu karena makanan-2 tersebut berpotensi memicu radang/infeksi.Yang bikin gue kaget, hasil kotoran kuping gue ternyata juga "membawa" gumpalan seperti cotton bud!!! buset, padahal sebelum ECT gue sengaja bersihin kuping biar kalo ada kotorannya ngga malu-maluin.. ternyata itu cotton bud ketinggalan di kuping kali yaaa.. hiiiyyyy.



http://trizyalempicka.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar