Usaha kuliner tetap dicari, kendati dalam bulan puasa sekalipun. Tak heran, saat Ramadan omzet rumah makan pun tetap stabil. Bahkan, pemilik rumah makan tetap memproduksi dengan porsi yang sama saat hari biasa.
Rully Wijaya, Kepala Pelayanan dan Pemasaran Rumah Makan Pagi Sore mengatakan, saat bulan puasa mereka justru akan menambah menu. Seperti menu sayur-sayuran hangat dan menambah macam- macam es, salah satunya es teler, selain itu juga menu spesial yaitu soup buntut,” kata Rully kepada Tribun,
Menurutnya, meski bulan puasa permintaan akan makanan di Pagi Sore tidak terpengaruh. Tak heran, omzetnya pun stabil. Meskipun saat puasa yang tinggal beberapa hari lagi, mereka mulai buka pada sore hari. Kata dia, Pagi Sore juga akan menambah karyawan untuk memberi pelayanan kepada para pembeli.
Menurut Rully, pada hari-hari biasa mereka membutuhkan daging sekitar 30 kilogram dan ayam 500 ekor. Kebutuhan ini, kata dia, akan sama saat puasa nanti. Jadi kita tidak menambah atau pun mengurangi dan kebutuhan ini hanya untuk satu rumah makan saja,” paparnya.
Sekadar diketahui, satu tempat Rumah Makan Pagi Sore mempunyai kapasitas sekitar 150 meja atau setara sekitar 350 orang.
Terpisah, Hendra, Pengelola Rumah Makan Kiniko, menerangkan, kalau bulan puasa nanti rumah makan akan tetap ramai. Kiniko bahkan akan membuat stan penjualan untuk berbuka dan pasar beduk. Selain itu, lanjutnya, akan ada penambahan bahan baku
Menurutnya, saat puasa orang lebih memilih membeli ketimbang memasak. Hal itulah yang menurut Hendra membuat rumah makan tetap ramai. Hendra bilang, saat puasa mereka akan buka mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Saat sahur, kata dia, kami tidak buka.
Berbeda dari Pagi Sore dan Kiniko, Endry pemilik Rumah Makan Pusako Tujuh, mengatakan, mereka akan mengurangi produksi. Menurutnya, mereka akan mengurangi 60 persen kebutuhan bahan baku
http://www.tribunjambi.com/
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar