Berawal dari kegemaran menggambar di atas sepatu, Ayu Permata Pekerti bersama temannya sepakat membuat lukisan unik di atas sepatu. Ayu, pendiri sekaligus perintis Solo Art Shoes mengakui bila melukis sepatu sebenarnya bukan hal yang baru. Kota Kembang Bandung, dan beberapa kota besar lain telah lebih dulu mengembangkannya sebagai industri rumah.Dengan melihat potensi Solo yang menjadi pusat budaya dan segudang seni kreativitas, Ayu tak mau kalah dengan kota lain. Hasil lukisannya lebih menonjolkan gambar-gambar tokoh wayang dan aksen batik berbagai corak. Sehingga karakteristik Budaya Solo cukup kuat ditampilkan. Dengan demikian, hasil karyanya menjadi berbeda dengan karya sepatu lukis dari daerah lain.
Kreasi lainnya, kata dia, dirinya mencoba membuat gambar yang tak sama, antara lukisan di sepatu kiri dan kanan. “Kami sengaja tidak menyeragamkan gambar. Sepatu kanan dan kiri kami buat gambar yang berbeda
Diakui Ayu (24), membuat sepatu lukis susah-susah gampang. Tak jarang pelanggannya menginginkan modifikasi gambar yang bercorak lukisan realis. Membuat motif gambar bercorak realis memang lebih sulit dibanding gambar-gambar pada umumnya. Tak jarang ada beberapa pelanggan yang menginginkan corak sepatu bertemakan gambar-gambar monster lengkap dengan paduan warna menyala hingga menambah unsur kekuatan gambar sesuai tema yang diinginkan pelanggan.
Profesi yang telah ditekuni Ayu sejak setengah tahun lalu ini, kini mulai mendapat respons dari warga Solo terutama para remaja yang memang menyukai sepatu lukis ini. Proses pembuatan sepatu lukis terbilang cukup produktif. Dalam seminggu ia mampu menghasilkan 15 pasang sepatu.
Sumber : harianjoglosemar.com
Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar