Rabu, 19 Januari 2011

Mempelajari Teknik Bela Diri Ilmu Aikido

Teknik-teknik Aikido sebagai bela diri perkelahian cepat dan jarak dekat (close combat) banyak dipengaruhi oleh :

* Teknik Bantingan Judo Kodokan Jigoro Kano

* Teknik Kuncian Jujutsu gaya Sokaku Takeda (Bapak Jujutsu)

* Teknik Pedang (Kenjutsu), dan

* Teknik Toya berpedang/ straight spear (Yarijutsu)


Pada umumnya Aikido tidak menggunakan tendangan kaki, tapi dalam hal-hal yang sangat khusus, teknik kaki (ashi waza), juga diajarkan. Inipun dengan catatan pada Aikidoka tingkat Dan keatas. Di Indonesia, ashi waza nyaris tidak diadakan.

Aikido cocok untuk perkelahian ruangan sempit maupun melawan beberapa penyerang (multiple attacker), dan dapat dipelajari oleh pria dan wanita segala umur. Untuk anak-anak minimal 10 tahun.

* Teknik-teknik (waza) Aikido sebenarnya tergolong sederhana. Ada 2 (dua) hal pokok, yaitu

* Nage waza (melempar/membanting/proyeksi) dan

* Kihon waza (termasuk teknik kuncian/immobilisasi)

* Di dalam Dojo, Aikido menggunakan 4 (empat) pola dasar latihan, yaitu

* Tachi waza (teknik berdiri melawan berdiri),

* Suwari waza (teknik duduk melawan duduk),

* Hanmi handachi (teknik duduk melawan berdiri), dan

* Kaeshi waza (melakukan teknik dengan membuka serangan sebagai pancingan).

Dalam pelatihan, Aikido lebih mengutamakan keadaan badan yang rileks, mengendur. Dalam pengertian rileks sangat berbeda dengan lembek. Rileks, adalah energi yang terpusat dan terkontrol. Jadi, mempelajari Aikido adalah membiasakan kondisi badan selalu dalam keadaan rileks. Badan dan otot-ototnya yang sudah terkondisi dalam keadaan mengendur rileks ini akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi seperti ini akan menghasilkan suasana psikologi yang positif. Pikiran dan badan akan dalam keadaan rileks dan sada

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar