Rabu, 27 April 2011

Strategi Mengatasi Kenaikan Tarif Rental Mobil



Tarif rental mobil terus naik seiring dengan kenaikan harga jual mobil di pasaran. Sejumlah pengusaha rental mobil terus mengevaluasi tarif sewa setiap 3–6 bulan sekali meski demand di awal tahun tidak tyerlalu menggembirakan.

Sekretaris Asosiasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia Virendra Novandria mengatakan, tren yang terjadi setiap tahun untuk sewa mobil memang terus naik. “Kenaikan tarifnya tergantung jenis mobil dan jarak tempuh, kisarannya 10–15 persen,” katanya.

rental mobil
Untuk mempertahankan market, tak sedikit perusahaan rental mobil yang ramai-ramai membidik korporasi ketimbang perorangan. “Kalau di Jatim kita perkuat korporasi, kita tak hanya bersaingi di harga tapi juga service. Peluang membidik korporasi di Jatim sangat besar karena perusahaan sekarang tak mau repot, daripada beli mobil dengan biaya maintenance jauh lebih tinggi maka sewa mobil akan lebih hemat,” jelas pria yang juga Marketing Manager PT Pusaka Prima Transport – Golden Bird.

Korporasi banyak yang melakukan kerjasama sewa longterm dibandingkan short term. Sewa longterm biasanya jangka waktunya 1 tahun, short term lebih ke harian atau jam-jaman drop and pick.

Ia mengakui kenaikan tarif sewa mobil ini sekaligus untuk menekan risiko yang sering terjadi seperti penggelapan dan kehilangan. “Risiko penggelapan mobil lebih sering dibandingkan risiko kehilangan. Orang sewa mobil lalu digadaikan dan orangnya menghilang. Tapi kita sudah asuransikan semua mobil, nilai asuransinya ini juga selalu naik dari tahun ke tahun,” imbuhnya.

Sejumlah pengusaha rental pun kini juga menyiasatinya dengan wajib dilengkapi driver. “Sewa lepas kunci tidak ada lagi, jadi kalau sewa mobil plus driver. Harga sewa sudah termasuk sopir dan bahan bakar,” katanya.

Golden Bird dengan 648 unit armada kini menangani 86 perusahaan di Jatim yang bergerak di bidang telekomunikasi, farmasi, dan consumer goods. “Sebetulnya kita ditargetkan setiap tahun ada 50 new customer korporasi, tapi periode Januari – Februari baru ada 11 perusahaan. Persaingan membidik korporasi juga tidak mudah,” ujarnya.

Sales Manager PT Serasi Autoraya (pengelola Trac Astra Renta Car) Abraham Zulkarnain menambahkan, kenaikan tarif sewa mobil memang tak bisa dihindari. “Revisi tarif sewa dilakukan seiring permintaan, kisarannya 5–10 persen dan bisa dievaluasi tiap tiga bulan sekali,” katanya.

Memasuki awal tahun, bisnis rental mobil boleh dibilang lesu. Namun diyakini bisnis ini akan kembali bergeliat memasuki pertengahan tahun hingga pengujung tahun. Trennya setiap tahun memang demikian.

“Januari kemarin sempat ramai, tapi Februari Maret April sepi. Nanti Mei sampai Desember pasti demand akan bagus lagi. Kalau di Jatim segmennya lebih banyak korporasi dibandingkan wisatawan, komposisinya 80 : 20. Kalau di Bali 70 persen adalah wisatawan,” jelasnya.

Bisnis rental mobil terus memperbaiki armada demi persaingan, apalagi saat ini juga banyak bermunculan rental mobil rumahan yang sifatnya dikelola individu. Armada yang masih laris dipakai jenis Toyota Avanza.

sumber:surya.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar