Meski tergolong desain dan rancang bangun teknologi sederhana, sistem pengering sangat membantu petani dan industri kecil di daerah dalam meningkatkan kualitas produk pascapanen dan pendapatan mereka. Sistem mesin pengering ini juga telah disebarluaskan di 200 Desa Mandiri Energi, yang menggunakan berbagai energi terbarukan dalam sistem terpadu.
Petani dan nelayan di
Mengatasi masalah itu, pakar energi terbarukan, Kamaruddin Abdullah, guru besar emeritus dari Institut Pertanian Bogor, merancang beberapa mesin pengering tertutup.
Dengan dana bantuan Jepang, Kamaruddin pertama kali pada tahun 1999 mendesain sistem pengering dan pengolah kopi. Alat tersebut telah digunakan oleh petani dan pengusaha kopi di Sumbawa, Bali, Jember, dan
Pada 2004, rancangan lainnya yang telah dipatenkan adalah alat pengering tipe kerucut, digunakan di Cimahi dan Boyolali untuk mengeringkan pisang dan herbal atau bahan
Tahun lalu dilakukan modifikasi pengering Energi Rumah Kaca (ERK) tipe lorong dari Jerman dengan menambah saluran pemanas. Sebanyak 17 unit tipe lorong ini telah digunakan di Desa Energi di Pulau Nusa Penida, Bali, untuk pengeringan ****ut laut dan ikan.
Alat pengering ERK tipe bungker yang telah dipatenkan juga ***ji coba tahun lalu. Sistem pengeringan ini mencapai efisiensi pengeringan 7 kiloJoule per jam. Dibandingkan dengan cara penjemuran konvensional, waktu pengeringan untuk gabah, misalnya, bisa mempersingkat waktu hingga dua hari.
Selain itu, diciptakan pula mesin pengering tipe ventury dan tipe flatbed, masing-masing digunakan di Cilacap dan Palembang. Berbagai tipe pengering ini digunakan pula di Desa Mandiri Energi yang jumlahnya akan menjadi 235 desa pada akhir tahun ini.
cetak.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar