Kamis, 07 Januari 2010

Model Pakaian dan Minat Konsumen



Model pakaian dari bahan batik ikut memengaruhi keputusan konsumen dalam membeli batik. Dengan model pakaian yang sesuai selera pasar, pakaian dari bahan batik cap maupun batik tulis yang harganya lebih tinggi dibandingkan kain tekstil bermotif batik tetap diminati masyarakat.

Pemilik Butik Pakaian Srigunting Boutique, Sri Harmini, menuturkan, sebagai pemain baru dalam bisnis batik, permintaan konsumen terhadap produk batik dari butik pakaiannya terus meningkat. Hal itu menandakan booming batik belum bisa dikatakan berakhir.

”Ketika saya membuka butik pakaian satu tahun lalu memang sedang terjadi booming batik. Tapi, sampai sekarang permintaan konsumen terus meningkat, baik yang dari Yogyakarta maupun luar daerah seperti Bandung, Jakarta, hingga Denpasar,” ungkapnya, disela-sela acara Fashion and Luncheon di Hotel Santika Premiere Jogja.

Dalam acara ini, Butik Pakaian Srigunting Boutique menampilkan sejumlah koleksi desain pakaian terbaru yang dimiliki. Selain busana untuk wanita karier, butik ini mengeluarkan koleksi busana Muslim dari bahan batik cap. Butik ini juga memamerkan produk batik tulis yang motifnya terinspirasi dari keindahan Candi Borobudur.

Sejak awal, Sri mengaku fokus membidik pasar perempuan dewasa. Dengan pasar itu, ia menyediakan model pakaian yang seusai dengan usia mereka.

Cara tersebut ternyata berhasil. Kebanyakan perempuan dewasa sering merasa kesulitan saat hendak mencari pakaian batik yang bagus untuk dipakai dalam acara-acara formal. ”Sekarang malah ada sejumlah pelanggan yang minta diberi informasi kalau ada produk baru di butik pakaian. Model pakaian memang sangat memengaruhi,” ujarnya.

cetak.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar