Kamis, 30 Juli 2009

Pangsa Pasar Terjemahan

Jasa translate bahasa memang banyak beredar di pasaran. Coba tengok rental-rental komputer di kota Anda. Paling tidak, ada selipan jasa translate Inggris di sana. Ternyata, potensi dan peluang jasa translate bahasa Inggris masih sangat besar. Segmen pasar translate Indonesia terbentang dari kelas mahasiswa sampai korporat. Karena, tak banyak orang memahami bahasa negara lain dengan mendalam.

Adalah Rahmad Ibrahim, pria 33 tahun ini mendirikan Citralinguist Professional Translation Agency di Semarang, Jawa tengah tepat Desember 2003 lalu. Saat ini, usaha translate Inggris Indonesianya sudah mempunyai enam perwakilan di enam kota-kota besar di Indonesia.
Walau usaha translate Indonesia Inggris ini naik turun, namun rata-rata setiap minggunya, sekitar 750 sampai 1000 lembar halaman translate bahasa Indonesia berbagai bahasa masuk ke gerai Rahmad di Semarang. Tak heran jika Rahmad bisa menangguk omzet antara Rp 10 juta sampai Rp 20 juta saban bulannya.

Awalnya, Rahmad muda yang masih kuliah jurusan teknik di salah satu universitas swasta di Jogjakarta kepepet masalah ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhannya, Rahmad lantas menerima jasa ketikan sekaligus translate Inggris.
Tak dinyana, jasa translate bahasanya lumayan ramai. Rahmad pun kemudian mendapuk mahasiswa pendidikan bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang untuk membantunya. "Sampai saat ini, saya dibantu sekitar 50 penerjemah baik penerjemah mahasiswa, profesional sampai yang bersertifikasi," ujarnya.

Terjemahan translate bahasa Inggris yang paling laku tentu saja untuk translate Inggris Indonesia atau translate Indonesia-Inggris. Akan tetapi Rahmad juga membuka terjemahan bahasa lainnya. "Terjemahan Jepang dan Prancis makin naik saban tahun. Sementara bahasa Arab turun," lanjutnya.
Untuk tarif, Rahmad mematok harga Rp 8.000 per lembar untuk translate Indonesia Inggris yang dikerjakan mahasiswa. Namun untuk translate bahasa Indonesia yang dikerjakan non mahasiswa, Rahmad mematok tarif antara Rp 30.000 sampai Rp 75.000 per lembar. "Untuk translasi bahasa yang sulit, misal Prancis, tarif per lembarnya makin mahal," imbuh Rahmad.

Dari harga tersebut, Rahmad hanya mengambil margin 10%. Sementara 60% diserahkan ke penerjemah. Dan 30% digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan.
Rahmad bilang, kebanyakan pengguna jasanya adalah mahasiswa S2. Tak heran jika Rahmad sering kebanjiran order pada bulan Juni-Juli. "Order juga banyak di bulan Desember. Datangnya dari segmen korporat," ujar Rahmad sumringah.

h
ttp://www.kontan.co.id/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar