Selasa, 25 Agustus 2009

Aliran Udara yang Sejuk di Rumah Tropis

Prinsip desain bangunan yang diterapkan pada rumah tropis dapat menciptakan sistem udara alami yang ideal.

Ada
3 prinsip desain yang saling mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami pada rumah tropis, yakni penerapan model atap bertingkat, bukaan yang tepat (seperti letak jendela, lubang ventilasi, dan klerestori), dan ruang-ruang ber-void. Simak bagaimana prinsip-prinsip tropis saling “bekerja sama”.


Memakai Sopi-sopi
Rumah desain modern tropis terdiri dari 3 lantai; lantai 2 dan 3 berupa mezanin (sebagian lantai di bagian depan dihilangkan). Setiap lantai mezanin diberi atap sehingga bentuk atapnya bertingkat. Model bangunan rumah seperti tropis bertujuan memudahkan dibuatnya bukaan untuk mengalirkan udara. Setiap atap panjangnya dilebihkan untuk menghindari tampias karena adanya bukaan-bukaan.

Struktur
desain bangunan utama atap bertingkat tropis menggunakan dinding sopi-sopi beton. Sebenarnya kuda-kuda atap kayu atau baja juga bisa digunakan, namun sopi-sopi dipilih karena plafon interior dirancang mengikuti kemiringan atap. Penggunaan sopi-sopi diharapkan dapat memberikan kesan bersih dan luas.


Karena ada klerestori (jendela dekat atap), maka perlu ada balok melintang tambahan untuk menopangnya.
Desain atap lainnya adalah atap tambahan atau teritisan berupa struktur balok konsol, misalnya pada balkon atau jendela di lantai bawah.


Meletakkan Lubang Ventilasi
Prinsip mengalirkan udara di bangunan rumah adalah adanya ventilasi silang yang dapat dicapai dengan meletakkan bukaan-bukaan yang saling berseberangan dan berbeda ukuran. Cara tersebut dapat menciptakan perbedaan tekanan sehingga udara bisa mengalir (prinsip terjadinya angin).

Pergerakan udara pada
desain rumah tropis agar bisa mengalir secara horizontal maupun vertikal. Aliran horizontal pada desain rumah tropis terjadi karena adanya jendela dan lubang-lubang ventilasi yang letaknya saling berseberangan di dua sisi dinding. Selain itu, ada pula klerestori, yaitu jendela yang terletak di bagian atas dinding yang menempel tepat di bawah atap. Setiap lantai memiliki bukaan, semuanya dinaungi oleh teritisan atap agar tidak tampias.


Membuka Sebagian Lantai
Perlu ada void untuk mengalirkan udara secara vertikal. Void dapat terbentuk karena sebagian lantai di lantai 2 dan 3 dibiarkan terbuka (lantai mezanin). Perpaduan void dan klerestori bisa membuat udara panas yang masuk ke dalam ruang dapat terangkat ke atas (melalui void) dan keluar melalui klerestori (seperti proses aliran udara pada cerobong) sehingga udara di dalam jadi lebih dingin.

Selain untuk mengalirkan udara, void berguna untuk memasukkan cahaya alami yang diteruskan sampai ke lantai bawah. Efek dari hilangnya sebagian lantai tropis juga menciptakan suasana yang luas dan terbuka.


www.kompas.com


Dukung Kampanye
Stop Dreaming Start Action Sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar