Selasa, 25 Agustus 2009

Modal Usaha dari Pinjaman Tunai

Secara umum ada 3 skenario lending rationale:

Pertama. Asset conversion lending : atau pinjaman dana untuk Biaya Proyek dan menambah asset (kas) yang akan dikonversi. Misalnya usaha kaos saya yang rata-rata menjual 20 kaos per bulan. Karena menjelang lebaran atau menjelang kampanye pilpres saya prediksikan ada peningkatan penjualan sebesar 100%. Maka saya perlu tambahan kas, untuk mengatasi fluktuasi kebutuhan kas Anggaran Biaya yang sifatnya temporer ini.

Mengapa perlu pinjaman ini? Ya, karena kalau tidak kas saya tidak akan mencukupi untuk memenuhi lonjakan permintaan dana tunai untuk Biaya Proyek. Berapa besarnya? Ya, sesuai prediksi fluktuasi yang akan dialami. Darimana pengembaliannya? Dari selesai nya siklus konversi asset secara penuh, yaitu ketika barang jadi terjual dan kembali menjadi kas dana tunai. Misalnya, ketika pesanan kaos pilpres saya dibayar.

Kedua. Cash flow lending : untuk menyediakan cash jangka menengah panjang, untuk modal kerja permanen atau investasi. Misalnya, usaha kaos saya perlu membeli mesin jahit baru. Tidak mungkin saya penuhi dari modal
Anggaran Biaya awal saya yang cuma rp.1,5 juta tadi.

Mengapa perlu pinjaman ini?
Untuk membiayai investasi jangka menengah. Berapa besarnya Biaya Proyek Konstruksi? Sesuai kebutuhan investasi dan kesanggupan membayar dari cash flow. Dari mana pengembaliannya? Dari operating cash flow yang berjalan.
Ketiga. Asset protection lending : ini pinjaman
Biaya Proyek Konstruksi untuk menjaga supaya asset (cash) saya tidak terkikis pertumbuhan usaha saya sendiri. Misalnya usaha saya tumbuh 10% per bulan, maka dengan sendiri nya setiap bulan saya perlu tambahan kas untuk menambah bahan baku dsb. Jika tidak, maka kas dana usaha saya akan terkikis dan bisa-bisa meskipun usaha maju, saya cash-less.

Mengapa perlu pinjaman ini?
Untuk memproteksi kas supaya sesuai dengan pertumbuhan usaha. Berapa besarnya? Sesuai dengan trend pertumbuhan. Dari mana pengembaliannya? Biasanya pembiayaan bersifat revolving dan evergreen.

Begitulah “rationale” atau landasan pemikiran pemberian pinjaman dana tunai. Sebagai pelaku bisnis anda tinggal menganalisa kira-kira usaha anda sedang dalam situasi yang mana. Setelah paham situasi nya, baru diputuskan apakah pinjaman
Anggaran Biaya Proyek diperlukan. Dan kalau diperlukan pinjaman Anggaran Biaya Proyek yang seperti apa. Bisnis adalah sesuatu yang masuk akal. Semua ada “rationale” nya.

Lho terus pinjaman yg ditawarkan di judul? Ya … kalau sudah tau ilmu nya anda kan bisa ke bank … hehehe. Selamat mengajukan pinjaman !

Dukung kampanye stop dreaming start action




http://qnoyzone.blogdetik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar