Kamis, 27 Agustus 2009

Maket Rumah Minimalis



Kata “maket” dalam dunia arsitektur adalah sesuatu yang akrab didengar. Pasalnya mulai dari mahasiswa hingga para arsitek pemula sampai yang senior pun berhubungan dengan maket. Pada umumnya, maket rumah diartikan sebagai sebuah bentuk model miniatur dari desain gambar maket rumah yang dirancang atau yang akan dibangun. Pekerjaan pembuatan maket ini biasanya kerap dilakukan oleh mahasiswa arsitektur tingkat akhir sebagai alat bantu presentasi atau dalam projek-projek pembangunan baik bangunan (rumah tinggal, bangunan perkantoran dsb) maupun pengembangan suatu kawasan.

Namun pada saat ini, sebuah maket bangunan yang sebelumnya identik dengan desain bangunan sebuah projek, kini dapat menjadi sebuah souvenir atau cindera mata yang dapat diperjualbelikan sebagai sebuah benda seni. Memang hal ini kurang lazim bagi kalangan arsitek, tetapi maket sebagai souvenir atau pajangan ternyata sangat menarik bagi konsumen.

Tiga arsitek muda, yakni tedy (27), deni (27), dan shinta (26), yang tergabung dalam bengkel “seni maket” kultur mengkhususkan membuat
maket rumah minimalis tradisional (mrt) indonesia. Walau baru berdiri sekitar sepuluh bulan, bengkel kultur ini telah membuat berbagai jenis maket rumah tradisional nusantara seperti maket rumah toraja, batak karo, kalimantan, dsb. Model maket rumah minimalis rumah adat se-nusantara ini ternyata sangat menarik dan mulai mendapat respon dari konsumen. “maket rumah dari sebuah miniatur bangunan dapat memiliki nilai jual di masyarakat ketika hal itu menjadi sebuah karya seni, seperti maket rumah minimalis tradisional,” kata tedy. Ia menambahkan, meski selama ini maket hanya sebuah miniatur atau pelengkap projek dan alat presentasi saja, tapi ketika diolah dengan memperhatikan keindahan gambar maket rumah, filosofi, bahan dan lainnya, mrt dapat memiliki nilai jual seni yang tinggi. Seperti dikatakan shinta, seni maket yang mereka buat dapat dinikmati masyarakat umum. Sebab, ditinjau dari sudut pandang orang awam ataupun orang-orang yang telah terbiasa dengan pekerjaan maket, karya mereka bisa dilihat sebagai sebuah karya seni yang indah ketika dipajang.


Dukung kampanye stop dreaming start action sekarang

http://www.terranet.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar