Senin, 16 November 2009

Suspicious Vendors: Salah Satu Teknik Mendeteksi Fraud

Kalo yang ini, adalah teknik mendeteksi fraud auditing dengan mencari vendor atau supplier atau rekanan yang ‘mencurigakan’. Biasa dikenal dengan istilah ‘phantom vendors’, yang sebenarnya cuma numpang nama doang dan nggak pernah mengirimkan barang ato jasa yang dipesan, tapi melakukan penagihan (invoice) dan dibayar. Yang kayak gini ini biasanya melibatkan orang dalem, yang terlibat dalam siklus pembelian atau procurement dan pembayaran atau payment.

Salah satu cara fraud auditing dalam mencari suspicious vendors adalah dengan mencari keterkaitan atau relasi antara karyawan perusahaan dengan supplier atau vendor tertentu. Cara fraud auditing yang ini bisa dengan mencari kesamaan data antara karyawan dan supplier, seperti alamat, nomor telepon, NPWP, nomor rekening bank, dll. Perusahaan dengan alamat PO. BOX. atau perumahan (apartemen, kompleks) juga bisa jadi mengindikasikan ‘phantom vendors’.

Di ACL juga ada function ’soundslike’ untuk mencari kesamaan data antara sesama supplier, yang bisa menjadi indikasi adanya ‘phantom vendors’. Misalnya ada 2 vendors, yang satu namanya PT. ABC, satu lagi PT. AB C (tambah spasi). Mencurigakan gak sih.

http://emperordeva.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar