Agar terus bertahan di tengah ketatnya persaingan dan terus menurunnya jumlah wisatawan asing, sejumlah biro perjalanan wisata kini lebih fokus menggarap pasar dometik. Selain tetap membuat paket-paket tour wisata, banyak di antara mereka yang berubah menjadi penjual tiket.
Manajer Operasional Pasar Tiket Tour & Travel Prio Herlambang mengatakan, kondisi pasar paket perjalanan tour wisata kini terbalik. Dulu paket-paket perjalanan itu lebih banyak diisi oleh wisatawan asing dari Eropa dan Asia, tetapi mulai tahun 2004 lebih banyak diisi oleh wisatawan domestik.
"Dulu perbandingannya 60 persen asing, 40 persen domestik. Tapi sekarang menjadi 20 persen asing dan 80 persen domestik," tuturnya.
Menurut dia, penurunan jumlah paket tour wisata (paket tour bali) untuk wisatawan asing itu sangat dipengaruhi oleh menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pasar Tiket kini lebih fokus menggarap pasar domestik. Selain paket tour wisata untuk rombongan karya wisata sekolah dari DIY ke Bali (paket tour bali) atau
"Yogyakarta ini
Dalam sebulan, lanjut Prio, setidaknya ada sepuluh kali paket kunjungan kerja ke
Secara terpisah, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) DIY Mahidin A Desky mengatakan bahwa sejak tahun 1998 bisnis biro perjalanan wisata memang terus menurun. Dari 145 anggota Asita DIY, sekitar 40 persen di antaranya berada dalam kondisi tidak sehat. Pengelola biro perjalanan harus kreatif mencari peluang agar bisa bertahan.
Menurut dia, keterpurukan biro perjalanan bukan hanya terjadi di DIY, melainkan di seluruh
travel.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar