Senin, 01 Februari 2010

Melihat Dunia Maket Miniatur



Dalam dunia properti, maket bukanlah hal baru. Dengan Maket Miniatur, baik developer maupun masyarakat bisa membayangkan bagaimana bentuk properti yang nantinya akan dibangun.

Pada umumnya, maket diartikan sebagai bentuk model miniatur dari desain bangunan yang dirancang atau yang akan dibangun. Pekerjaan membuat maket ini biasanya dilakukan mahasiswa arsitektur tingkat akhir sebagai alat bantu presentasi atau dalam projek-projek pembangunan, baik bangunan (rumah tinggal, bangunan perkantoran dsb) maupun pengembangan suatu kawasan.

Namun saat ini, maket bangunan yang sebelumnya identik dengan desain bangunan sebuah proyek, kini dapat menjadi souvenir atau cinderamata yang dapat diperjualbelikan sebagai sebuah benda seni. Memang hal ini kurang lazim bagi kalangan arsitek, tapi maket sebagai souvenir atau pajangan ternyata sangat menarik konsumen.

Hal ini bisa kita temui di Arch Studio yang berlokasi di Jalan Penyelesaiaan, Tomang 2, Jakarta Barat. Berdiri sejak 1997 lalu, Arch Studio mengerjakan maket bangunan landscape tata kota, jembatan pembangunan jalan, miniatur dan replika bangunan segala tipe. Bahan yang digunakan pun sangat beragam, mulai dari PPC, paralon hingga akrilik.

Bicara soal harga, tergantung model dan tipe Maket Miniatur yang ingin dibuat. Harganya berkisar Rp 10 juta hingga ratusan juta. Konsumen yang datang mulai dari developer, konsultan, hingga pribadi. Mereka datang bukan hanya dari wilayah Jakarta saja, melainkan dari Lampung, Kalimantan hingga Palembang.

Pada tahun 1998, akibat perekonomian yang tidak stabil, Arch Studio sempat vakum. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, kegiatan perekonomian mulai menggeliat seiring dengan membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia, tak terkecuali bidang properti yang menjadi lokomotif kegiatan produksi.

Order pembuatan maket pun mulai masuk kembali. Kegiatan produksi mulai berjalan meski dalam putaran yang lamban karena volumenya yang belum normal. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk terus melakukan inovasi di berbagai lini produksi. Tahun- tahun berikutnya pesanan maket mulai menunjukan peningkatan.

Geliat properti yang terus meningkat, merata hampir di seluruh kota besar di Indonesia. Kondisi yang menguntungkan ini disambut dengan terus meningkatkan kualitas produk dengan kinerja dan service yang baik pada konsumen.

Menurut salah satu pengrajin Maket Miniatur, Simon, usaha seperti ini sifatnya musiman. Jika banyak pembangunan properti, maka akan terlihat peningkatan pemesanan maket. Namun, jika lagi sepi, pesanan pun menurun. Namun untuk tahun ini, pemesanan maket dirasakan mengalami peningkatan karena perkembangan dunia properti yang sangat tinggi.

Peningkatan order pun akan terasa ketika mulai banyak pameran. Dalam hal ini, mereka ingin menampilkan produk-produknya dalam bentuk maket yang bisa menarik konsumen. Selain itu, awal dan akhir tahun pun dirasa memengaruhi peningkatan pemesanan maket.

Setiap tahunnya, harga maket pasti mengalami peningkatan. Hal ini karena harga bahan baku yang terus naik. Bahkan para konsumen tetap pun sering bertanya-tanya dengan harga yang tidak stabil. Meski begitu, tingkat kebutuhan maket bangunan pasti akan terus meningkat. Hal ini karena semakin meningkatnya pembangunan properti, khususnya di kota-kota besar Indonesia.

infokomunitas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar