Andy Djati Utomo, salah satu pemilik New Line Floral Education Centre, lembaga pendidikan seni merangkai bunga di Jakarta, mengatakan, makna bunga ditentukan dari dua hal, yaitu jenis bunga dan warna bunga.
Menurut tradisi masyarakat
”Kita tidak bisa menyamaratakan makna bunga. Makna bunga sangat terkait dengan budaya masyarakatnya,” kata Andy. Karena itu, lanjut Andy, pada masyarakat yang multikultural, seperti di
Namun, kata Andy, ada satu bahasa universal ketika seseorang mengirimkan bunga. Apa pun jenis bunga dan warnanya, kiriman bunga merupakan bentuk perhatian seseorang terhadap orang lain, entah itu pasangan, sahabat, atau relasi bisnis.
Menurut Andy, secara umum, makna bunga bisa dibagi menjadi dua, yaitu untuk merayakan peristiwa bahagia dan dukacita. Sebagai bentuk perhatian, bila ada peristiwa bahagia, bunga yang digunakan biasanya adalah bunga berwarna merah, oranye, merah muda, dan oranye muda (salem).
Untuk peristiwa dukacita, warna-warna bunga yang digunakan adalah putih, kuning, biru, dan ungu. ”Biasanya para perangkai bunga hanya memainkan warna, jenis bunganya bisa apa saja,” tutur Andy.
Di Indonesia, bunga yang banyak digunakan untuk kiriman bunga adalah bunga mawar, lili, anyelir, dan seruni. Keempat jenis bunga ini banyak digunakan karena jumlahnya banyak di pasaran. Bentuk kiriman berupa setangkai maupun berupa bunga papan.
Bunga anggrek dan sedap malam juga bisa digunakan untuk kiriman bunga misalnya bunga papan, dan sebagainya. Namun, produksi kedua jenis bunga ini tidak sebanyak mawar, lili, seruni, dan anyelir.
Sementara itu, menurut Karen Syarif, Ketua Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo), makna bunga yang dikaitkan dengan jenis bunga tertentu sudah tidak relevan lagi pada masa sekarang. ”Jadi, kita bebas saja mau menggunakan bunga jenis apa untuk mengungkapkan perasaan kita,” kata Karen.
cetak.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar