Selasa, 02 Maret 2010

Perkembangan Jasa Cargo Semakin Meningkat



Jasa pengiriman ekspres liar pada 2010 di Jawa Timur semakin merajalela. Saat ini, jasa pengiriman ekspres liar diperkirakan mencapai 200 perusahaan. Jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan semakin prospeknya jasa pengiriman ekspres (Import Door to Door).

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Titipan Ekspres Indonesia (Asperindo) Jatim, Ganis Sindu menyatakan keberadaan jasa pengiriman ekspres liar sangat mengganggu karena harga yang ditawarkan konsumen tidak sesuai dengan harga resmi yang dikeluarkan pemerintah.

"Yang saya ketahui mereka yang liar mematok harga pengiriman per kilonya Rp 5.000 padahal yang resmi Rp 15 ribu per kilonya," katanya saat dikonfirmasi beritajatim.com.

Menurut Ganis Sindu, dengan main harga yang tidak sesuai menyebabkan sebagian besar perusahaan jasa titipan ekspres (Import Door to Door) dirugikan. Karena itu, pihaknya sangat berharap pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informatika membuat aturan tegas terkait maraknya perusahaan jasa ekspres liar.

"Sekarang ini kan belum ada aturannya sehingga jumlah perusahaan titipan ekspres liar dari tahun ke tahun semakin bertambah," paparnya.

Maraknya jasa pengiriman ekspres liar kata Ganis Sindu, tidak lepas dari faktor biaya. Mengingat sebagian besar konsumen umumnya lebih memilih tarif yang murah ketimbang yang mahal. "Rata-rata jasa pengiriman ekspres liar memberi harga murah sehingga konsumen beralih kendati jaminan keamanannya terhadap barang kurang bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya.

Meski saat ini jasa pengiriman jasa ekspres liar merajalela, pihaknya tetap berupaya untuk menaikkan permintaan. Salah satunya dengan memberikan diskon bagi konsumen yang loyal. "Biar bagaimanapun usaha harus tetap jalan, makanya kami menawarkan promo," pungkasnya.

Diakui Ganis Sindu, jika jasa pengiriman ekspres liar dibiarkan dikhawatirkan berdampak pada permintaan order di jasa pengiriman ekspres yang resmi. Pasalnya, pada tahun lalu permintaan order pengiriman barang sempat turun 10 persen akibat krisis dan ditambah maraknya jasa pengiriman ekspres liar.

beritajatim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar