JANGAN mengaku sebagai anak gaul, jika tidak bisa menjadi Disk Jockey (DJ) atau nge- DJ. Kini nge-DJ sudah tidak lagi identik dengan dunia malam lho. Buktinya nge-DJ   tidak hanya dilakukan di klub, diskotek, atau lokasi dunia gemerlap   (dugem) lainnya. Tetapi bisa di acara pesta ulang tahun, peluncuran   produk, ataupun outdoor party. Jadi ternyata peluang buat nge-DJ semakin bertambah lebar kan?
 Sudah bukan zamannya DJ identik dengan dunia malam, alkohol, ekstasi atau narkoba. Sebab sekarang nge-DJ   sudah menjadi gaya hidup anak gaul. Anggapan bahwa DJ identik dengan   alkohol itu sudah mulai bergeser. Para DJ sekarang benar-benar   menunjukkan citranya sebagai seorang yang profesional dalam bekerja.   Bahkan para orangtua pun sekarang mulai tidak melarang-larang anaknya   untuk belajar di sekolah DJ. 

Harus diakui bahwa nge-DJ  itu tidak hanya sekedar hobi. Namun juga bisa dijadikan sebuah profesi  yang benar-benar profesional.Bagaimana agar cepat bisa nge DJ? Ternyata  teori saja tidak cukup. Bagi  Instruktur Rumus DJ School, DJ Asking  menyatakan yang terpenting adalah  sering mendengarkan dan melihat DJ  profesional beraksi. Tahap pertama  seorang DJ memang harus suka musik.  Secara teori, kursus selama dua  bulan itu sudah cukup untuk bisa  nge-DJ. Namun secara praktek, dan  menjadi seorang DJ yang handal maka  harus banyak praktek lapangan.
 "Dia harus sering ke klub untuk melihat DJ profesional bermain dan mendengarkan musiknya. Maka dia akan cepat mendapatkan insting atau feeeling sebagai seorang DJ," ujarnya.
   Salah satu murid di Rumus DJ School, Adit (23) mengaku bahwa   keinginannya untuk sekolah DJ didasarkan karena dia menganggapnya   sebagai hobi dan bukan profesi. Adit yang merupakan sarja Teknik   Informatika dari Universitas Pelita Harapan ini belum berfikir untuk   menggunakan keterampilan nge-Dj nya sebagai salah satu sumber penghasilan.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar