Produk-produk China, telah menyerbu ke berbagai negara di seluruh dunia. Termasuk Indonesia, negara kita menjadi sasaran empuk membanjirnya produk-produk negara berpenduduk lebih dari 1 miliar itu. Dan berbicara negara China, rasanya semua orang tahu, China memang fenomenal. Sebelum globalisasi, China adalah negara tertutup dari dunia luar dan sering disebut sebagai Negeri Tirai Bambu. Tetapi, setelah era globalisasi dan setelah paska perang dingin, negara ini tiba-tiba muncul dan tampil dengan kekuatan ekonominya yang mengagumkan. Hingga saat ini, negara China adalah negara nomor dua yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia karena kekuatan produk ekspornya yang merambah ke seluruh pelosok dunia.
Tentang serbuan produk China di Indonesia, terutama mebel, saya punya data, yang saya kutip dari Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Bapak Tanangga Karim, bahwa volume impor mebel China tahun 2004 naik sekitar 30%, menggeser negara-negara lain. Besarnya impor mebel China ini, mendorong besaran total impor mebel secara keseluruhan. Pada tahun 2003, total impor mebel sebesar 5,751 ton atau senilai 6,04 juta US $, naik 43% dari tahun 2002 sebesar 3,427 ton atau senilai 2,78 juta US $. Kenaikan ini meningkat lagi pada 2004 sekitar 30% dan 2005 diperkirakan akan terus meningkat lagi total impor mebel ke Indonesia.
Secara spesifik Tanangga Karim mensinyalir derasnya mebel China masuk ke Indonesia adalah karena harga mebel China 20% lebih murah dari mebel Indonesia. Sebagai gambaran, sebuah peti kemas mebel Indonesia bernilai 15 ribu US $, sementara satu buah peti kemas mebel China hanya senilai 12 ribu US $. Bandingkan, selisihnya yang cukup menggiurkan, 3 ribu US $.Keadaan ini memang sangat memprihatinkan. China tentu tidak sekadar jual murah. Ia pasti memiliki alasan, mengapa bisa menjual murah. Salah satu alasannya adalah bahan baku yang lebih murah. Nah, ini yang membuat bulu kuduk merinding. Di satu sisi, Indonesia yang dikenal memiliki sumber bahan baku kayu melimpah, namun di sisi lain praktek ilegal logging juga membuyarkan mimpi-mimpi indah. Akibatnya, terasa sudah: bahwa bahan baku mebel Indonesia jauh lebih mahal ketimbang di China
Jadi, tidak heran jika kemudian Indonesia seperti dibuat tak berdaya. Indonesia hanya menjadi pasar dan penonton atas keriaan bangsa China yang semakin merajalela, tidak hanya di pusat-pusat perdagangan mebel ataupun di pameran-pameran produk mebel di ibukota, melainkan juga di kota-kota pelosok Tanah Air
Tidak ada komentar:
Posting Komentar