Kamis, 06 Januari 2011

Konsep Green Architecture di Tahun 2011





Pemanasan global menjadi isu penting dalam duniaproperti di Tanah Air. Disadari atau tidak, permintaanuntuk rumah tapak, perkantoran, dan apartemen mulai mengarah pada gaya arsitektur bangunan yang mengandung unsur ramah lingkungan. Untuk memenuhi permintaan, banyak pengembang mulai fokus hanya membangun gedung hijau (green).

Akankah arsitektur bangunan ini menjadi tren pada 2011?

Sejumlah arsitek berpendapat, i
stilah tren arsitektur sebenarnya tidak tepat untuk diterapkan. Soalnya, kata tren sebenarnya memiliki sifat sementara, singkat sesaat, dan sebentar saja. Sedangkan arsitektur atau bangunan akan berdiri dalam jangka waktu yang lama.

Walaupun begitu, dunia arsitektur memang belum lepas dari ikatan tren. Entah bagaimana mulanya arsitektur bisa bersanding dengan tren dan kerap dibicarakan hingga saat ini. Faktor penyebabnya ada dua hal yakni belum ada penelitian yang mendalam mengenai pengertian itu, dan peran pengembang
properti bersama media massa yang akhirnya melahirkan istilah tren arsitektur bangunan.

Ada keuntungan yang didapat dengan istilah tren arsitektur terutama bagi pengembang properti dan media yang membahas arsitektur. Pengembang properti akan lebih mudah dan terarah dalam menjual produknya. Dengan menawarkan properti yang sedang digandrungi (tren), konsumen diyakini akan membelinya.

Hal yang sam
a juga terjadi pada media arsitektur. Pembahasan mengenai tren arsitektur akan memicu rasa ingin tahu pembacanya, sehingga media tersebut menjadi laku, terlepas apakah makna yang disampaikan tentang tren itu benar atau-kah keliru.

Dengan demikian, wajar saja, bila tren arsitektur sebenarnya lebih layak diberikan tanda kutip agar tidak membingungkan pembaca. Namun, mengingat konsep ramah lingkungan yang mulai banyak diterapkan pada arsitektur bangunan di seluruh dunia, istilah "tren arsitektur" tampaknya akan kembali mengemuka.(bataviase.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar