Dulu, yang namanya tanki terbuat dari plat, plastik, fiber ataupun serat karbon. Tanki itu bentuknya selain harus mampu menampung bensin dalam jumlah sesuai kebutuhan, memudahkan biker untuk mengendarai, juga harus memperhatikan segi estetika. Bentuk tanki pun harus diperhatikan, sebab handling sangat penting di motor balap. Sadar tidak sadar, kita pun melasaya kannya di motor harian, yakni ketika menisaya ng rebah, menegakkan motor, atau sebatas berdiri diam di lampu merah. Banyak kan yang di lampu merah para pengendara motor sport malah duduk tegak dan tidak memegang setang, maklum, pegel coy… Di situ, motor di tahan agar tetap tegak, pastinya tanki masih kena paha kan??
Hari gini, motor balap banyak yang menggunakan aksesoris motor seperti kondom tanki. Selain memenuhi fungsi estetika dan handling tadi, ada kegunaan lainnya. Misalnya untuk menekan biaya penggantian parts kalau motor kecelakaan dan penyok tankinya. Mengganti kondom tentunya jauh lebih murah dibandingkan mengganti tanki baru.
PRodusen juga harus menentukan, dimana tanki yang berisi bensin itu mempengaruhi titik berat dan keseimbangan motor. Mereka bisa menggeser tanki ke depan dan kebelakang, sesuai bobot keseluruhan motor. Nah, kalau digeser terlalu kedepan atau kebelakang, kan tanki yang tanpa kondom itu bisa mempengaruhi posisi riding si biker, selain itu, secara estetis bisa kelihatan nggak oke! Karena itulah kondom tanki bisa menutupi kesaya rangan ini.
Dengan hadirnya si kondom tanki, rider pun masih bisa mengubah arah motor dengan menekan tanki yang kini terbungsaya s/digantikan oleh kondom tanki itu, dan tentunya motor tetap terlihat gagah dan tidak aneh karena desain tanki asli yang mendem itu.
Temukan info lebih lengkap seputar aksesoris motor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar