- Buatlah kartu undangan nikah yang banyak, contek kartu undangan yang pernah diterima, dan usahakan dalam jangan waktu sekian lama dari hari h pernikahan
- Konsultasikan design kartu undangan tersebut dengan orang tua masing masing.
Kecuali masing masing keluarga mau bikin pesta pernikahan yang terpisah dengan undangan yang terpisah. Argumen dan 'berantem' adalah perlu untuk bener bener memastikan design kartu undangan nikah yang bener bener sreg. - Mejeng foto calon penganten di undangan pernikahan. Gak ada salahnya narsis untuk hal ini. Karena sering gue denger orang kepengen tau tampang calon pengantennya di desain kartu undangan, bukan sekedar nama dan gelar bererot
- Nah, kadang, mejeng foto calon penganten kaya'nya ga cukup. Si penerima undangan kadang kebingungan merasa gak kenal sama si pengantennya, dan gak ngeh juga siapa sih orang tua penganten ini, kaya'nya gak kenal. Jadi gue rasa ada baeknya juga foto orang tua calon penganten di pejeng juga
- Cantumkan nomor telpon di masing masing keluarga. Karena kalo ternyata gak mejeng foto penganten, apalagi mejeng foto orang tua penganten pada kartu nikah, dan nama orang tua juga merasa gak kenal, si penerima undangan bisa menghubungi no telpon yang tercantum untuk lebih confirm apakah mereka emang bener di undang atau kartu nikah apa undangan salah alamat.
- Peta yang bener,buat yang acara nya di gedung, mungkin si gedung, atau eo nya udah punya peta denahnya. Tapi coba liat sekali lagi apakah peta itu bener apa engga.
Banyak denah di undangan nikah, dibuat secara ekonomis dengan meringkes banyak hal. Walhasil denah desain kartu undangan malah bikin nyasar. - Paling gampang emang milih undangan nikah yang ditawarin percetakan, terus tinggal ganti nama dll, tapi jadinya kurang kreatip. Nah buat yang merasa kreatif tapi jangan over kreatif ya. Misalnya undangannnya susah banget dibuka karena di kait kesana, lem ke sini, iket ke sono.
http://jurnal.snydez.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar