Selasa, 18 Agustus 2009

Memulai Bisnis Cetak Pin, Mug dan Kaos

Berwiraswasta terkadang menjadi momok bagi sebagian orang karena bingung memilih bisnis apa yang cocok dan berprospek ke depannya. Terlebih lagi masalah modal dan kemampuan keterampilan masih sering menjadi kendala.

Namun jika jeli, maraknya kebutuhan perusahaan untuk produk promo cetak (Printing Services) yang dikemas dalam beberapa media seperti cangkir, kaos, pin dan lain-lain, mungkin bisa menjadi pilihan untuk memulai bisnis.
Adalah Lembaga Pendidikan Teknologi Terapan Indonesia (LPTTI) yang menyediakan pelatihan berbisnis usaha cetak digital mulai dari cetak pin, kaos, mug, ID Card, piring, keramik, kain, tas dan lain-lain. Calon wirausahawan akan dibekali beberapa keterampilan seperti komputer desain grafis, operasional mesin cetak digital, penggunaan beberapa media cetak dan lain-lain.

Menurut seorang Tutor LPTTI Yanwar Katamsi mengatakan bahwa prospek Digital Printing Offset untuk media khusus promo ke depannya masih cukup menggiurkan. Pelatihan ini kata dia, sebagai investasi awal bagi wirausahawan baru yang akan memulai usaha dengan modal dan operasional usaha yang relatif mudah. Yanwar mengatakan bisnis cetak Digital Printing Offset bisa dijalani sebagai bisnis sambilan khususnya bagi orang yang masih bekerja atau belum bekerja tanpa harus bersusah-susah membuka gerai khusus. Namun kata dia bisnis ini sangat tergantung dengan kemampuan menembus pasar dengan menawarkan jasa cetak digital kebeberapa perusahaan atau instansi yang memerlukan media cetak promo (Printing Offset Company).

Selain itu, bisnis Digital Printing Services media promo bisa dilakukan dengan membuka gerai khusus seperti di areal kampus, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain. Dikatakannya pasar dari segmen ini lebih pada anak-anak muda misalnya untuk produk kaos, namun khusus untuk produk pin cukup kenceng pada saat kampanye, acara-acara khusus promo. Bahkan untuk produk mug (media cetak keramik seperti cangkir) cukup laris dipesan oleh-oleh perusahaan maupun instansi khusus seperti rumah sakit dan lain-lain.

"Untuk modal kerja investasi alat tidak lebih dari Rp 15 juta (pin, kaos, mug, ID card)," kata Yanwar saat berbicang.

Ia mencontohkan untuk pemula yang akan terjun di Digital Printing Services khusus untuk produk pin, setidaknya harus merogoh kocek untuk alat pres pin Rp 2,1 juta, cutter pemotong Rp 125.000,printer khusus dokumen foto Rp 2,1 juta, perangkat computer Rp 4 juta. Sedangkan untuk barang modal seperti material pin Rp 80.000 mencakup 100 buah dan kertas catak Rp 40.000 sebanyak 100 lembar.

Beberapa produk pin sangat bermacam-macam variasinya mulai dari jenis pin pengait, jenis magnet, tutup botol, gantungan kunci dan lain-lain. Selain itu, untuk produk lainnya seperti kaos, mug, id card harus menggunakan mesin cetak khusus lainnya.

Bicara soal margin, untuk satu buah pin, bisa diambil keuntungan Rp 1.000-1.500 per buah, dengan harga jual pin mulai dari Rp 3.000-3.500 per buah. Sedangkan untuk jenis catak kaos, harganya mulai dari Rp 40.000-60.000 sangat tergantung dengan jenis bahan dan warna kaos dengan margin yang cukup menggiurkan.

Yanur menambahkan secara umum dari bisnis Printing Services ini lebih mengincar segmen anak muda, dan masuk katagori bisnis kreatif. Ia mengakui pemain di bisnis cetak digital (Printing Offset Company) untuk kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta sudah lumayan banyak.

detikfinance.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar