Selasa, 13 Oktober 2009

Yogyakarta Mempunyai Potensi Wisata Kuliner

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selain memiliki budaya, Tarian Tradisional, dsb, juga memiliki potensi sebagai daerah tujuan wisata kuliner karena di wilayah ini banyak dijumpai keanekaragaman jenis makanan dan minuman yang bisa menjadi daya tarik pariwisata.

Kepala Badan Pariwisata Daerah (Baparda) Provinsi DIY, Tazbir Yogyakarta, Kamis, mengatakan potensi keanekaragaman jenis makanan dan minuman yang dapat ditemukan di daerah ini tidak saja berupa makanan khas Yogyakarta, tetapi juga makanan khas daerah lain.

Makanan tradisional ala kraton tempo dulu juga masih bertahan hingga kini dan menjadi menu pilihan bagi sebagian warga di daerah ini. "Berbagai jenis makanan tersebut bisa dikemas sedemikian rupa agar bisa lebih dikenal sebagai tempat wisata kuliner, katanya.

Menurut dia, posisi DIY sebagai daerah tujuan wisata utama di tanah air memang membuat banyak wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) tertarik untuk menikmati keanekaragaman jenis makanan dan minuman yang ada di daerah ini.

"Apalagi Yogyakarta memiliki sebutan sebagai kota budaya, pendidikan dan perjuangan, sehingga menjadikan daerah ini lebih dikenal oleh masyarakat di seluruh negeri ini. Karenanya, perlu dipopulerkan Yogyakarta sebagai tujuan wisata kuliner," katanya.

Menurut dia, banyak orang yang menyatakan belum sampai ke Yogyakarta kalau belum menikmati makanan khas gudeg dan tidak membawa oleh-oleh bakpia. "Kedua jenis makanan khas Yogyakarta itu memang banyak dicari wisatawan," katanya.

Selain gudeg dan bakpia, di kota perjuangan ini wisatawan dapat menikmati menu beranekaragam, misalnya khusus pagi hari bubur ayam, nasi soto dan ikan air tawar. Untuk menu malam hari bisa dijumpai masakan bakmi Jawa, nasi goreng, ayam goreng dan makanan lainnya.

Di samping menu makanan khas Yogyakarta, jenis makanan daerah lain juga bisa dengan mudah dijumpai di daerah ini seperti lontong opor/sayur, bubur ayam, nasi Padang, coto Makassar, sate Madura, soto Lamongan, soto Banjar dan masih banyak lagi jenis makanan lainnya. "Banyak makanan dari daerah lain ini karena sebagian penduduk Yogyakarta berasal dari seluruh provinsi di Indonesia," ujarnya.

Mereka biasanya menuntut ilmu di berbagai sekolah maupun perguruan tinggi di Yogyakarta, sehingga kota ini tidak hanya majemuk masyarakatnya, tetapi juga jenis makanannya. "Jadi, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dipastikan mudah menjumpai anekaragam jenis makanan tersebut," katanya. Dan juga ada pendidikan akademi perhotelan yang sedikit banyaknya akan berhubungan dengan kuliner.

Ia mengatakan, dalam upaya mempromosikan Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata kuliner yang potensial, pihaknya menerbitkan leaflet wisata kuliner yang isinya menampilkan berbagai jenis masakan dan makan tradisional serta oleh-oleh untuk wisatawan. Mungkin sudah berkembang juga tempat kursus kuliner yang akan memanjakan lidah wisatawan lokal dan mancanegara.

"Upaya menerbitkan leaflet tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi wisatawan yang berkunjung dan menikmati pariwisata Yogyakarta," kata Tazbir.

www.indonesia.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar