Sejenak mungkin kita akan bertanya apa itu Konsep Diri? Apa esensinya? Kegunaannya apa?dan banyak lagi pertanyaan yang mungkin terlontar tentang Pengembangan Kepribadian diatas. Sebelum pertanyaan tersebut dijawab, mungkin kita perlu sejenak membayangkan kondisi berikut.
Seandainya anda memiliki sebuah DeskTop PC (Personal Computer) dengan spesifikasi PENTIUM IV 3 Ghz, HardDisk 40 GB, DDRAM 256 MB, CDRW 52×36x48, SoundCard Yamaha, VGA GeForce, OS MS Windows XP Pro, dan berbagai komponen yang mutakhir lainnya. Lalu andaikan OS (Operating System) yang anda gunakan untuk PC tadi adalah MS DOS 3.0 bukan Windows XP apa yang terjadi pada PC tersebut?
Nah, itulah konsep diri. Konsep diri dadalah Operating System bagi NeckTop PC, yaitu Sistem Persyarafan tubuh kita. Kita ini merupakan sebuah komputer yang paling canggih tetapi tanyakan pada diri kita, “Apa kita sudah sering meng-upgrade konsep diri atau pengembangan kepribadian kita?”
Komponen Konsep Diri. Konsep diri memiliki 3 komponen yang sangat penting karena akan mempengaruhi hidup kita mulai saat kecil hingga sekarang, komponen pengembangan kepribadian tersebut antara lain :
1.Diri Ideal.Dalam konteks dunia pendidikan, diri ideal yang sering ditetapkan orangtua adalah anak harus mendapat nilai sempurna (100 atau A). dalam setiap ujian
2.Citra Diri.Anda akan selalu bertindak atau bersikap sesuai dengan gambar yang muncul dalam cermin/citra diri anda.
3.Harga Diri.Semakin anda menyukai diri anda, menerima diri anda, & hormat pada diri anda sendiri sebagai seorang yang berharga & bermakna, maka semakin tinggi harga diri anda.
Kesimpulannya dapat dimisalkan sebagai berikut : Orangtua anda menetapkan diri ideal anda harus mendapat nilai 100 untuk ulangan Matematika, tetapi anda hanya dapat nilai 60 (Citra diri). Yang terjadi sekarang adalah diri ideal tidak sejalan dengan citra diri.Ini sudah pasti akan berpengaruh pada harga diri dan juga bagi Pengembangan Kepribadian anda.
Bagaimana Konsep Diri Terbentuk.
Bangunan konsep diri itu seperti meja, dimana terdapat kaki-kaki penyokongnya. Yang sangat berperan dalam “Meja” tersebut antara lain :
1.Siapa yang memasang kaki tersebut?Pertama Orangtua dan setelah itu Guru
2.Seberapa intensitas emosi yang timbul saat itu?Sedih,malu,bahagia,bangga,dll
3.Repetisi.Semakin sering, berarti semakin kuat kaki yang terpasang.
sibermedik.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar