Kamis, 08 Oktober 2009

Cara Sukses Kembangkan Usaha Percetakan Sablon



Banyak yang sukses setelah menekuni hobinya. Tapi jarang yang sudah memiliki usaha sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Apalagi, usaha yang dijalankan itu adalah rintisannya dan bukan warisan. Inilah yang dilakukan pengusaha muda, Dari alias Acai yang baru berusia 20-an tahun dan bergerak dalam bidang usaha cetak mencetak atau sablon digital di Jalan Sultan Mahmud No 13 Tanjungunggat.

Acai, begitulah sapaan akrab pemuda bertubuh ramping ini saat ditemui di markasnya yang tengah sibuk. Berulangkali tanya jawab harus terhenti, karena dia harus melayani pelanggan yang datang atau menyetel ulang mesin percetakan digital karena bahannya ada yang tak cukup. Walau seperti terkacah-kacah (kalang kabut, red), namun dia tetap mengerjakannya dengan tersenyum.

Dari perintahnya jelas terlihat gambaran, betapa kepuasan pelanggan menjadi sasaran akhir dari tegurannya itu. ”Bukan hanya kepuasan,” jawabnya. Soalnya kepuasan itu hanya sasaran antaranya. Sedangkan sasaran akhirnya adalah menjaga kepercayaan dari para pelanggan.Bisnis apapun tidak akan jalan, imbuh Acai, jika tidak ada kepercayaan.

Dengan dasar kepercayaan itu pula, Acai mampu memiliki mesin percetakan digital. Dalam waktu dekat ini, dia sudah mempersiapkan kedatangan satu unit mesin mesin percetakan digital lagi yang lebih canggih. Karena lebih canggih tentu saja harganya juga lebih mahal. Tapi dia yakin dengan terus menjaga kepercayaan pelanggan modalnya bisa kembali lagi.

Mula-mula dia hanya sekedar membantu sambil lebih serius mempelajari soal sablon menyablon itu sampai tamat SMP. Begitu masuk SMEA Pembangunan, dia tak mau menunggu lama, dan langsung memulai membuka usaha sablon di rumahnya. Pelan-pelan dia mulai memiliki pelanggan sampai akhirnya kewalahan menerima orderan hingga akhirnya dia harus merekrut pekerja untuk menjalankan usaha mesin percetakan digitalnya.

Segalanya dipelajari secara otodidak, mulai dari menyablon secara manual hingga menguasasi program canggih di komputer untuk mendisain bahan yang akan dicetak. Tak hanya menguasasi ilmu komputer, saat ini dia juga mampu menangani perbaikan mesin mesin percetakan digital dan semuanya juga dilakukan secara otodidak.

Dengan kemampuan yang dimiliki sejak dini, tak heran jika rasa percaya dirinya begitu besar, dan menurutnya percaya diri termasuk hal terpenting dalam bisnis. Selain, selalu menjaga kepercayaan pelanggan. Walaupun, sebenarnya dia sering juga mendapati pelanggan yang tidak bisa dipercaya.

Beberapa kali dia harus menanggung kerugian karena ulah pelanggan yang nakal. Seperti memberikan cek yang ternyata isinya kosong dan tidak bisa ***angkan. Ada beberapa pendekatan yang dilakukannya, jika mendapati pelanggan yang nakal seperti itu. Tapi dipastikannya itu tidak mengurangi kepercayaan yang diberikan kepadanya.

batampos.co.id

3 komentar:

  1. mas saya juga usaha percetakan,,tapi jalan 8 kayaknya ga ada perkembangan yang berarti,,,tp saya tetap jalankan,,
    saya juga nguasai design, sablon apa aja,,
    mas tolong bantu saya. kiat2nay

    trims

    BalasHapus
  2. mas saya juga usaha percetakan,,tapi jalan 8 tahun, kayaknya ga ada perkembangan yang berarti,,,tp saya tetap jalankan,,
    saya juga nguasai design, sablon apa aja,,
    mas tolong bantu saya. kiat2ny
    trims

    BalasHapus
  3. Kenapa blognya tak diterusin mas.. Oke sih sukses selalu di tunggu kunjung baliknya

    BalasHapus