Rabu, 07 Oktober 2009

Kebaya yang Bervariasi

Layaknya jenis fesyen lain yang selalu mengalami perubahan dan perkembangan, kebaya juga terus mendapatkan modifikasi dari para perancang kebaya di tanah air. Dan tak ketinggalan juga dari penjahit kebaya. Kebaya yang biasanya dikenakan dengan kain panjang atau sarung, kini malah dipadu padankan dengan busana dari Barat, seperti jins atau rok.

Modifikasi juga dilakukan oleh dua perancang kebaya terkemuka, raden Sirait dan Ferry Sunarto. raden Sirait, misalnya, suka menggunakan bahan taffeta dutchess, schiffon dan taffeta silk, yang dipadukan dengan batik. Kebaya pengantin rancangannya pun dipadukan dengan model batik. “Sebaiknya memang dikenakan dengan batik tulis, karena akan terlihat lebih hidup walaupun harganya lebih mahal,” jelas Monica Lumbansiantar, General Manager raden Sirait. “raden Sirait sendiri biasanya menggunakan batik dari Solo, Jogya atau Cirebon. Selain itu tergantung dari request klien (calon pengantin),” tambahnya lagi.

Lain lagi dengan Ferry Sunarto, perancang muda satu ini lebih suka menggunakan bahan france lace, yang dijahit dengan build-in bustier (lining lapisan setelah brokat) sehingga motifnya lebih menonjol. Selain itu Ferry juga suka memakai bahan italy tulle yang dikombinasikan dengan bahan schiffon silk. Alasannya, karena kedua bahan in lembut dan mudah memadukan warna. Paduannya? Bisa dengan batik Sin Jang atau batik tulis / ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dari Pekalongan.

Dan sekarang kebaya dan juga batik terus mengalami perkembangan. Setelah banyak yang memadukan antara kebaya dan batik, sekarang juga sudah dipadukan dengan atasan jilbab. Banyak jilbab online sekarang serasi dengan kebaya + batik.

http://w3.weddingku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar