Senin, 12 Oktober 2009

Kenaikan Tarif Angkutan Barang Jawa-Bali

Tarif angkutan barang Jawa-Bali naik 30 persen menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dari pemerintah. Kenaikan tarif angkutan barang itu dilakukan oleh para sopir untuk menutupi biaya operasional yang membengkak.

Wakil ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Jembrana I Ketut Subadi mengatakan, kenaikan ongkos angkutan barang itu dilakukan oleh sopir dengan pertimbangan jarak dari Jawa ke Bali membutuhkan banyak sekali solar.

Selain akibat kenaikan harga BBM, kata Subadi, kenaikan tarif angkutan barang dipicu adanya kenaikan tarif penyeberangan Selat Bali yang sudah naik sejak awal April lalu. Sehingga, sopir dan pengusaha angkutan barang tidak mau rugi.

"Tarif penyeberangan sudah naik 5 persen sebelum kenaikan harga BBM, jadi kita berinisiatif menaikkan tarif," kata Subadi.

Akibat kenaikan tarif angkutan barang itu, terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok di Bali yang banyak disuplai dari Jawa.

"Kenaikan harga bahan pokok di Jembrana senilai 2 persen hingga 12,5 persen dari harga sebelumnya," ujar Kadis Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Jembrana I Made Sudantra.

Kenaikan harga bahan pokok itu menurut Sudantra, belum terlalu signifikan. Karena itu, pihaknya belum berinisiatif untuk melakukan operasi pasar. Namun, kata dia, apabila sudah terjadi kenaikan yang cukup signifikan pihaknya akan melakukan operasi pasar.

"Untuk sekarang kami belum melakukan operasi pasar. Tapi kami tetap memantau harga-harga di pasar," kata Sudantra.

Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar