Senin, 01 Maret 2010

Paintball, Lebih Dari Sekedar Perang-perangan

Permainan perang dengan senjata bola cat atau paintball awalnya dipandang sebagai permainan yang kental unsur militeristisnya. Meski menggunakan senjata yang mirip senjata api. saat Ini perlahan bergeser menjadi permainan yang lebih menyenangkan dan bisa dilakoni wanita dan anak baru gede (ABG).

Paintball bukan sekadar main perang-perangan yang membutuhkan kekuatan otot. Selain berlari, bertahan, melompat dan menembak, pemain juga harus memiliki kerja sama Um dan strategi untuk menang.Di Indonesia, permainan Ini memiliki penggemar sendiri. Mereka tergabung dalam Asosiasi Paintball Indonesia (API). Berawal sekitar tahun 1999. beberapa orang yang sering bermain paintball sempat kebingungan mencari teman bermain. "Dulu kan ketemu orangnya itu-itu saja. Tapi, kalau cuma dua-tiga orang nggak bisa main, terus akhirnya kita berniat bikin wadah supaya paintball semakin banyak penggemarnya." ujar Julius Wangsa. Ketua API kepada Warta Kota, beberapa waktu lalu.


Semakin berkembangnya permainan ini di Indonesia, penggemar
paintball fun games semakin banyak. Muncullah sejumlah tim paintball profesional yang benar-benar menekuni permainan Ini balk di Jakarta maupun kota besar lainnya. Seperti tim Java Genles. Jakarta Kingdom. Gober Team, dan D1 Hazard.Saat Ini terhitung sekitar 100 orang terdaftar di API dari puluhan tim yang ada. API tidak hanya bermain paintball untuk hobi dan bersenang-senang semata. Mereka hendak meningkatkan prestasi pemain paintball Indonesia di kancah dunia. Mereka menggelar latihan setiap dua minggu sekali.


API sebagai wadah pecinta paintball juga memberikan Informasi dan pelatihan kepada Individu maupun kelompok, memberikan saran-saran, peraturan paintball untuk kompetisi, pelatihan wasit, dan lainnya. API memberikan pelatihan kepada wasit, membatu penyusunan Jadwal pertandingan dan menjadi wasit saat pertandingan. API pernah menyelenggarakan Toumamen Series pada 2003-2004 dengan dukungan 4 operator lapangan, yakni Commando Patriot. Splash Paintball. Brigade 3234. dan Patriot Paintball. API Juga memfasilitasi perlengkapan keamanan, terutama arena bermain.


Pertama kali Indonesia berkiprah di kancah internasional pada 2006 di Filipina. Sejak Itulah Indonesia rutin mengirim tim ke turnamen paintball internasional dengan dukungan API. Negeri Jiran Malaysia, setiap, akhir tahun rutin menggelar World Cup Asia Paintball Championship. Lebih dari 200 Um dari seluruh Asia bertarung di ajang ini.Permainan yang menguras keringat ini. kini tidak lagi menyeramkan layaknya perang sungguhan. Berbeda dengan alr soft gun. yang sengaja membuat lawan kesakitan, senjata paintball tidaklah terlalu menyakitkan Jika terkena tubuh.Unsur militerisis semakin menghilang dari permainan Ini. Untuk pakaian, misalnya, tidak lagi menggunakan pakaian loreng mirip TNI. Sekarang lebih banyak menggunakan Jaket mirip pengendara mbtokros atau biasa disebut Jersey,lengkap dengan masker dan kacamata (goggle). Senjata
paintball fun games tidak lagi disebut sebagai pistol melainkan marker (penanda). Warna marker juga lebih cerah seperti warna pink. emas, dan merah.


Arena permainan yang dulu menggunakan kebun dengan pepohonan Juga telah ditinggalkan. Kini arena permainan menggunakan lapangan luas dengan menggunakan balon besar yang disebut Sup Air Ball. Sehingga, area permainan bisa diset sesuai keinginan.Biaya bermain paintball memang cukup tinggi, terutama untuk profesional. Biaya untuk sekali bermain berkisar ratusan ribu rupiah. Harga morfcerRp 3 Juta hingga Rp 16 Juta, belum termasuk tabung paintball dan perlengkapan lainnya. Sebagai home base anggota API di seputaran Jabodetabek biasanya di lapangan Patriot Paint Ball, perumahan Alam Sutera. Tangerang.


bataviase.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar