Jumat, 07 Mei 2010

Mengatur Pola Makan Sehat


Ada temuan yang patut untuk dicermati dari Badan Kesehatan Dunia [WHO]. Badan dunia tersebut memperkirakan penderita diabetes di Indonesia akan meningkat tajam. Pada tahun 2000 lalu, terdapat 8,4 juta penderita diabetes di Indonesia. Jika tak ada upaya serius untuk menanggulanginya, diperkirakan pada tahun 2030 nanti, penderita diabetes di Indonesia mencapai 21,3 juta.

Analisa tersebut sangat mengerikan menginggat bahwa diabetes biasanya dibarengi dengan munculnya penyakit-penyakit lain. Penderita diabetes yang tak segera ditangani bisa menyebabkan stroke, kerusakan ginjal, maupun kebutaan. Diabetes bisa juga terjadi pada anak-anak, bahkan menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Banyak temuan yang menunjukkan gejala itu. Ikatan Dokter Anak Indonesia [IDAI] mencatat, setiap tahun terjadi 240 kasus baru diabetes pada anak Indonesia.

Kandungan Makanan

Karena fungsi makanan yang begitu penting, banyak ahli gizi yang menyarankan agar makanan yang kita makan selalu mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh seperti protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan vitamin. Berbagai unsur tersebut hendaknya dikonsumsi secara seimbang, sesuai dengan kebutuhan tubuh. Berlebihan pada salah satunya berakibat kurang baik, seperti makanan cepat saji [fast food] misalnya.

Pada umumnya, fast food mengandung gizi yang tak seimbang. Kandungannya lebih banyak lemak, gula, dan garam, sedikit sekali mengandung serat. Padahal kelebihan lemak dalam tubuh bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang berlebihan itu merupakan pemicu munculnya sakit jantung, stroke, dan diabetes.

Jumlah yang Dikonsumsi

Jumlah makanan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan untuk menjaga keseimbangan bagi tubuh. Memang, memenuhi selera makan sampai perut menjadi kenyang boleh-boleh saja, tapi tetap saja ada batasnya. Ketika sudah melampai batas itu, mengonsumsi makanan menjadi kurang baik. Setiap orang punya batas yang berbeda-beda, tergantung dari kondisi tubuhnya. Bagaimana menentukan batas itu?

Al-Thabari, salah seorang ulama tafsir, mengatakan, “Meskipun kenyang hukumnya mubah, tapi ia memiliki batasan puncaknya. Jika batasan ini dilanggar, maka hal itu disebut berlebih-lebihan. Yang mutlak dalam hal ini adalah kenyang yang dapat membantu pelakunya untuk melakukan ketaatan kepada Allah, dan keadaannya tidak membuatnya berat dalam melaksanakan kewajiban.”

Kenyang dalam batasan At-Thabari dikaitkan dengan aktivitas manusia. Jika kenyang itu masih memungkinkan manusia melakukan aktivitas, kekenyangannya masih dianggap wajar. Namun jika sudah menjadikan manusia malas untuk bergerak dan beraktivitas, maka kekenyangan itu sudah melampau batas.

Cara Mengonsumsi

Cara mengonsumsi makanan juga penting untuk diperhatikan. Meski kandungan makanan sudah baik, konsumsinya juga tak berlebihan, tapi jika cara mengonsumsinya tak baik juga belum bisa dikatakan thayyib.

dalam ajaran islam diberikan contoh bagaimana cara makan yang baik. Sebelum makan, islam mengharuskan mengucap basmallah. Jika makanan yang dihidangkan masih panas, beliau bersabar menunggu sampai makanan itu dingin dan layak dimakan. Kemudian, tak tergesa-gesa dalam makan, mengunyahnya terlebih dahulu sebelum ditelan. Setelah makan, beliau mencuci tangannya.


http://www.edumuslim.org


Temukan semuanya tentang Restaurant dan Toko Bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar