Rabu, 05 Mei 2010

Merangsang Pembungaan Bunga Mawar


Dewasa ini, tanaman hias telah menjadi sebuah trend bisnis yang memiliki prospek ke depan yang bagus. Hal ini disebabkan banyak permintaan pasar terhadap tanaman hias cukup tinggi terkadang beberapa toko bunga kehabisan stok. Masyarakat juga menjadikan tanaman hias sebagai wahana hobi atau sekedar membeli sebagai hiasan di rumah mereka atau juga untuk mengikuti trend tanaman hias seperti Adenium, Gelombang Cinta, dan sebagainya.

Tanaman hias yang dijual oleh toko bunga hias yang sering kita jumpai di pinggir jalan memiliki bunga yang indah dan berbunga banyak dengan ukuran tanaman yang beragam, seperti bunga mawar yang banyak dijual oleh penjual tanaman. Saat kita membelinya dan merawatnya di rumah pasti awalnya kita senang karena bunganya masih terlihat indah. Setelah beberapa hari kemudian bunga akan rontok. Kita akan merawatnya dan melakukan penyiraman rutin hingga akhirnya tanaman tersebut berbunga kembali. Namun bunga dari tanaman tersebut tidak sesuai dengan tanaman yang baru kita beli dulu seperti bunga terlihat lebih kecil atau warna pudar, bunga tidak banyak, atau proses pembungaan yang lebih lama. Tentu saja hal itu biasa terjadi.

Para produsen tanaman hias selalu memicu pembuangaan dengan menggunakan bahan kimia tertentu seperti hormon sintetis untuk pembungaan. Lalu bagaimana cara kita agar dapat merangsang pembuangaan pada tanaman hias agar terlihat seperti bunga-bunga yang dijual oleh penjual bunga dengan bunga yang banyak dan besar, dan memiliki warna cerah. Untuk merangsang pembuangaan bunga semisal bunga mawar, kita dapat memanfaatkan kulit pisang yang biasa kita abaikan/buang karena kurang memiliki manfaat. Bagaimana kulit pisang dapat merangsang pembuangaan dan bagaimana cara mengolahnya mari bersama kita membahasnya pada artikel ini.

Tanaman berbunga membutuhkan banyak kalium (K) dan fosfor (P) untuk proses pembungaan. Tumbuhan memperoleh Kalium dan fosfor dari mineral-mineral yang berada di tanah, akan tetapi jumlahnya sangat terbatas atau kandungan mineral dalam tanah tersebut konsentrasinya sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya tambahan suplai Kalium dan Fosfor di dalam tanah untuk menunjang proses pembungaan pada tanaman berbunga.

Kulit buah pisang mengandung 15% Kalium dan 12% Fosfor lebih banyak daripada daging buah. Keberadaan Kalium dan Fosfor yang cukup tinggi dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk. Tidak hanya itu, kulit buah pisang mudah sekali didapat, harganya pun murah bahkan gratis karena kulit pisang jarang dimanfaatkan oleh banyak orang.

Pengolahan kulit pisang yang akan dijadikan pupuk mudah sekali cara membuatnya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Kulit buah pisang dipotong kecil-kecil.
2. Potongan kulit pisang dijemur agar tidak ditumbuhi jamur.
3. Setelah kering dicampur dengan tanah dengan perbandingan tanah : kulit pisang adalah 3:1.
4. Atau kulit pisang yang sudah kering dapat langsung dimasukkan ke dalam pot yang telah berisi tanaman.

Tertarik untuk membungakan tanaman Anda. Silahkan memanfaatkan Kulit Buah Pisang, karena yang alami itu lebih baik.


http://www.kulinet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar