Bagi sebagian besar wanita, umumnya enggan melakukan kegiatan seksual dengan alat bantu seks, mereka pasti memilih melakukannya bersama pasangan. Namun, apabila karena sesuatu hal mereka harus memilih alat bantu seks, hal itu dapat saja dilakukan. Menurut dr anita gunawan, ms spand, androlog dari rumah sakit pusat pertamina, jakarta, alat seks dapat digunakan oleh mereka yang memang membutuhkannya. "kalau dilihat dari kasus suami impoten yang tidak dapat melayani istri, daripada selingkuh atau masturbasi maka syah-syah saja memilih alat bantu seks," ungkap anita ketika dihubungi okezone, jumat (15/2/2008). Alat bantu seksual kegiatan seksual itu biasa disebut sex toys. Namun, mainan yang satu ini bukan untuk anak-anak di bawah umur. Karena dalam kondisi tertentu bisa dimandatkan untuk mendapatkan kepuasan bersama pasangan. Syaratnya, asal jangan kebablasan. "kalau pasangan mengizinkan untuk memakai alat bantu seksual, maka tidak masalah untuk digunakan. Karena itu tergantung dari komitmen bersama," ungkap alumni universitas airlangga surabaya itu. Masih menurut anita, keberadaan alat bantu seks wanita memang selalu dikait-kaitkan dengan wanita. Tak berlebihan memang karena dilihat dari ragam bentuk yang umum ditawarkan di pasaran, dapat dipastikan bidikan pemakainya kebanyakan kaum hawa. Meskipun alat seksual berbentuk kelamin pria juga banyak digunakan untuk kaum gay. Namun, bukan berarti kaum adam tidak membutuhkan alat bantu seks pria macam itu. Karena mudah mendapatkan orgasme, kebutuhan pria terhadap alat bantu seks itu menjadi tidak mendesak. Berbeda dengan wanita tertentu yang kadang membutuhkan alat khusus melalui cara yang khusus pula "meski alat bantu seks dapat gunakan oleh pria dan wanita, di indonesia penggunaan alat bantu seks untuk pria tidak terlalu populer. Karena wanita lebih pasif dalam hal berhubungan seksual," pungkasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar