Rabu, 21 April 2010

Busana Pengantin Tradisional-Modifikasi

Pada hari pembukaan Wedding Exhibition East Meets West Part 2, beberapa desainer yang turut berpartisipasi pada acara ini memberikan preview baju pengantin hasil rancangannya. Yang menarik adalah, beberapa desainer mencoba keluar dari rancangan busana pengantin internasional dan memodifikasi pakaian pengantin dari kain tradisional.

Pakaian tradisional Indonesia, jika ditilik satu per satu memiliki ciri dan kecantikan masing-masing. Misal, pakaian Bali memiliki ciri warna-warna yang cerah, ditambah dengan motif prada (keemasan) di atas kainnya, sehingga mencipta kilau yang memukau. Hal ini digunakan oleh Marga Alam yang kemudian memodifikasi sepasang pakaian pengantin dengan kain Bali tersebut. Satu rancangannya ia peragakan pada acara pembukaan Wedding Exhibition East Meets West Part 2 yang berlangsung sejak hari Jumat (16/04/2010) hingga Minggu (18/04/2010) di Grand Ballroom Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta.


Di acara tersebut, terdapat beberapa desainer lain pun turut serta memeragakan busana modifikasi dari pakaian adat Indonesia. Di antaranya;
baju pengantin Bugis oleh Hengky Kawilarang, busana pengantin Padang oleh Rusli Tjohnardi dan songket dari Elly Kasim, kebaya pengantin wanita oleh House of Tommy (Yogyakarta), busana pengantin Sunda dari Tien Santoso, serta adat Jawa rancangan dari Ferry Sunarto.


Untuk melihat lebih lengkap koleksi dari Marga Alam, Rusli Tjohnardi, dan The Attic Brides, Anda bisa datang ke acara peragaan busana pengantin yang akan dilangsungkan hari ini, pada pukul 19.00, di Grand Ballroom Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta.


female.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar