Kamis, 22 April 2010

Cara Memilih Lampu Flash untuk Studio



Mungkin di antara rekan-rekan ada yang sedang berpikir untuk melengkapi peralatan fotografinya untuk keperluan Foto Portrait dengan Flash (studio flash), demi memenuhi tuntutan pekerjaan atau memuaskan hobi semata, berikut adalah tips yang layak dipertimbangkan.

1. Pilihlah lampu baik merk dan tipe nya berdasarkan KEPERLUAN pemotretan yang sering anda lakukan. Karena biasanya yang menjadi pertimbangan utama adalah biaya, menurut saya pribadi adalah kurang tepat.

Artinya begini, memiliki seperangkat lampu studio tentunya adalah hasil dari sebuah pemikiran dan skala prioritas. Kenapa kok anda harus beli lampu? Ini jawabannya harus anda temukan yang paling tepat agar investasi terhadap lampu juga tidak sia-sia. Misalkan begini : anda adalah fotografer yang lebih sering memotret di studio yang kecil, dan untuk pemotretan yang sederhana (pas foto, foto keluarga sederhana, dll). Untuk keperluan itu anda mungkin cukup membeli studio flash 2 unit dengan power 250ws, dan asesoris standar (payung atau softbox), karena apabila anda membeli power yang lebih besar (500 atau bahkan 1000) mungkin tidak akan terpakai maksimal jika tidak di tempat luas dll.

Lain halnya bila anda memerlukan space yang lebih jauh/lebar antara lampu dan subyek foto. Power flash perlu yang lebih besar, dan asesoris pun perlu yang berbeda. Jangan sampai anda sudah terlanjur membeli lampu paket murah yang ternyata ber-power kecil yang notabene kemampuannya kurang untuk keperluan yang ini. Dan terus berlanjut ke lampu-lampu yang bisa mengakomodir berbagai keperluan pemotretan yang lebih ekstrem, di mana anda akan memerlukan lampu yang mempunyai daya tahan tinggi, tahan panas, tahan banting dan berkemampuan tinggi. Di sini lah letaknya perbedaan mencolok antara lampu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Bukan berarti lampu kelas 1 selalu bagus dan lampu kelas 3 selalu underdog, tidak.

Kembali lagi tinggal bagaimana anda akan menggunakannya dalam kegiatan anda berfotografi. Untuk pemakaian biasa, lampu kelas 3, asalkan anda tidak menuntut yang ini-itu, sudah cukup untuk bisa berkreasi menghasilkan foto bagus. Tapi sebaliknya, bila anda memaksanya untuk bekerja secara forsir maka pada satu saat bukan tidak mungkin akan rusak lebih cepat. Lampu kelas 1 pun bukan merupakan investasi yang tepat apabila keperluan dan gaya anda memotret biasa-biasa saja, atau pangsa pasar yang anda tuju bukan yang terlalu menuntut. Biaya besar pembelian lampu kelas 1 bisa dialihkan untuk membeli peralatan yang lain.

2. Setelah anda menentukan lampu flash yang cocok untuk keperluan Foto Portrait seperti apa yang ingin anda miliki, maka pertimbangan selanjutnya adalah BERAPA dana yang anda sediakan. Urusan uang memang krusial, tapi cobalah menempatkan faktor ini di urutan kedua setelah menentukan jenis lampu yang akan anda miliki. Karena jika kita tempatkan di urutan pertama, biasanya pertimbangannya hanya berdasarkan nilai ekonomis, faktor teknisnya (seperti saya sebut di atas) jadi terabaikan.

Setelah anda pilih tipe lampu seperti apa yang anda perlukan, anda sesuaikan dengan budget yang anda miliki, setelah itu baru anda pilih merk apa yang sesuai budget tersebut. Tentunya pemilihan merk mana yang dipilih sudah melalui pertimbangan yang mana yang layanan purna jualnya (servis, replacement, dll) meyakinkan.

Semoga bermanfaat.(Cereal/facebook.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar